Menurut Anda melalui apakah cara paling ampuh kita memperkenalkan atau membuat para target market mau mencoba produk kita? beberapa dekade terakhir, TVC menjadi salah senjata yang cukup ampuh digunakan untuk memperkenalkan produk, tetapi apakah melalui media yang bernilai sangat tinggi tersebut para target market mau mencoba menggunakan produk atau bahkan loyal terhadap produk kita?
Seperti kita ketahui media yang kita pilih memiliki fungsi dan impact yang berbeda-beda. Tetapi ada satu cara untuk meng”grab” market dengan biaya yang tidak besar, tetapi dapat digunakan oleh setiap produk. Cara inilah yang selalu menjadi agenda kerja kami untuk mengembangkan brand-brand klien kami, walaupun dengan budget yang terbatas.
Cara tersebut kita sebut saja dengan Penetration through Network. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan network yang sudah ada. Definisi network yang dimaksud disini tidaklah kompleks, tidak seperti network bisnis ataupun jaringan sistem IT di sebuah kantor yang rumit. Network ada di sekeliling kita dan selalu ada di setiap aspek kehidupan manusia. Itulah mengapa strategi Penetration through Network dapat digunakan di setiap jenis produk dengan segmentasi mana saja. Latar belakang pemikiran ini berdasar pada prinsip bahwa tidak ada manusia yang hidup sendirian, di mana setiap individu pasti memiliki lingkungan dan intinya adalah bagaimana cara kita memanfaatkan situasi tersebut.
Agar anda lebih terbayang dengan apa yang dimaksud dengan Penetration through Network, saya akan bercerita sedikit mengenai strategi yang sama yang digunakan oleh IBM di masa awal persaingannya dengan raja teknologi dan kualitas : Apple. Pada saat itu, IBM melihat bahwa prospek India dan kualitas Sumber Daya (terutama manusia) yang ada di sana sangat tinggi, terutama dalam hal teknologi. Pada akhirnya IBM memberikan support banyak perangkat hardware kepada berbagai perusahaan besar di India untuk mendukung kegiatan operasional dan bisnis mereka.
Hal ini disambut baik oleh para pelaku bisnis di India, karena pada saat itu India merupakan Negara yang cenderung miskin dan teknologi menjadi perangkat yang sangat mahal. Program support dari IBM inilah yang menciptakan suatu keterikatan yang tinggi baik karena faktor telah mengalami produk atau “rasa terima kasih”. Pada masa itu para pekerja profesional dari India sering bekerja di berbagai Negara, termasuk di Amerika; dan ketergantungan mereka terhadap IBM begitu tinggi (atau karena tidak dapat mengoperasikan yang lainnya) sehingga tempat dimana mereka bekerja harus menyesuaikan perangkat yang dapat mereka operasikan, yaitu IBM.
Contoh kasus tersebut merupakan salah satu strategi Penetration through Network yang dilakukan secara global, melibatkan Negara tertentu. Penetration through Network tidak hanya dapat dimanfaatkan dalam skala luas, tetapi juga pada produk/bisnis skala lokal sekalipun. Sebut saja beberapa pemain baru provider yang masuk ke pasar melalui strategi Penetration through Network. Salah satunya adalah Axis yang menggarap network para umat muslim. Melalui produknya, Axis berharap dapat mempengaruhi jaringan tersebut untuk lebih “mengirit” dalam berkomunikasi satu sama lain.
Strategi Penetration through Network tidak hanya dilakukan oleh pemain baru, tetapi juga pemain lama seperti Esia di kategori CDMA. Esia dapat dikatakan merupakan provider yang paling “rajin” memanfaatkan jaringan yang sudah terbentuk di masyarakat. Di antaranya adalah Esia Slank yang dipersembahkan khusus kepada para Slankers. Dengan menggunakan Esia Slankers ini, selain konsumen mendapatkah Special Content dari Slank, juga dapat menghemat biaya dalam berkomunikasi antar sesama Slankers. Selain jaringan yang dibentuk oleh grup rock Slank, Esia juga memanfaatkan jaringan umat muslim seperti Axis.
Tidak hanya mereka, tentunya Anda juga dapat dan harus memanfaatkan jaringan sebagai salah satu peluang Anda melakukan penetrasi pasar, tetapi jangan salah langkah atau bahkan salah sasaran dalam membidik jaringan yang tepat. Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan mengenai penerapan strategi Penetration through Network :
1. Hubungkan jaringan dengan produk
Jangan sampai nih Anda asal saja dalam menjalankan strategi ini. Yang terpenting adalah ciptakan hubungan antara jaringan tersebut dengan produk. Jangan sampai network yang Anda bidik bukan target market Anda atau bahkan tidak bisa mengkonsumsi produk Anda. Misalkan salah satu langkah yang dilakukan oleh Sunlight dan Surf yang masuk ke jaringan para ibu-ibu rumah tangga.
2. Mulailah dari jaringan terdekat Anda/konsumen Anda
Penjelasan sebelumnya berhubungan dengan poin ini. Anda dapat menghubungkan produk dengan network hanya apabila network yang Anda bidik adalah konsumen Anda atau network yang bisa menjadi konsumen Anda (memiliki peluang untuk diarahkan ke kebutuhan akan produk). Akan jauh lebih mudah untuk memulainya dari konsumen Anda sendiri. Contoh lainnya adalah acara Festival Jajanan Bango yang beberapa tahun belakangan ini diadakan secara rutin. Acara ini semata-mata bukan hanya untuk end customer saja (para pembeli di Festival Jajanan Bango), tapi juga dengan memanfaatkan jaringan penjual makanan pinggir jalan, yang merupakan potential customer.
3. Internet adalah surga network
Kategori jaringan berdasarkan medianya terdiri dari 2, yaitu konvensional (offline) dan modern (online). Kategori modern atau online dengan media internet merupakan sebuah network yang sangat besar dan potensial, keunggulannya dibandingkan network offline adalah persebaran berita yang sangat cepat dan tidak adanya batasan wilayah, sifat jaringan ini adalah global dan cepat. Tetapi jangan terjebak dengan segala keunggulannya termasuk biaya yang murah, Anda harus tetap memastikan jaringan di dunia online ini adalah target market Anda dan dapat dikorelasikan dengan produk. Masalahnya di Indonesia banyak produk-produk yang belum relevan untuk dikorelasikan dengan target market di dunia online. Sebut saja produk-produk yang ditujukan untuk menengah ke bawah atau kelompok usia di atas 40 tahun. Di Indonesia pengguna internet masih sangat terbatas didominasi oleh golongan ekonomi menengah dan menengah atas serta kategori usia 40 tahun ke bawah.
4. Ciptakan program yang mengikat
Program yang Anda ciptakan untuk jaringan yang Anda garap selayaknya memiliki impact keterikatan yang tinggi. Sebut saja MLM, MLM adalah sebuah contoh pemasaran yang sukses dengan menggunakan strategi Penetration through Network. Aktivitas yang sangat mengikat terlihat dengan jelas, hal ini sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi produk pada jaringan tersebut. Hal ini juga menjadi antisipasi adanya produk pesaing yang masuk ke network tersebut.
5. Pastikan ada benefitnya
Hal ini sangatlah mendasar, tetapi seringkali dalam menyusun konsep sebuah program kita seringkali melupakannya. Jangan sampai fokus program Anda hanya pada produk Anda sendiri, ingatlah bahwa customer adalah poros bisnis Anda, sehingga sudah selayaknya kepentingan mereka menjadi yang paling utama. Sama halnya pada saat Anda menciptakan program untuk menggarap network, pastikan Anda menetapkan sebuah atau beberapa benefit bagi mereka jika mereka mau mengikuti program Anda. Jangan sampai Anda main tebak-tebakan dalam hal ini. Sangat perlu diadakan terlebih dahulu preliminary research dengan mengumpulkan beberapa target market untuk dijadikan responden dan digali mengenai insight dan ketertarikan mereka mengikuti program. Aktivitas In-Depth Interview atau FGD ini perlu diadakan untuk menemukan temuan-temuan baru yang bisa melengkapi/menyempurnakan program Anda.
6. Lakukan dengan konsisten
Jangan lakukan hanya sekali saja! Aktivitas dalam menggarap sebuah network harus dilakukan secara konsisten dalam waktu yang lama. Hal ini dengan tujuan menanamkan image/keterikatan tertentu; dimana tujuan ini tidak akan tercapai hanya dalam 1 kali aktivitas.
7. Network tidak sama dengan komunitas!
Setiap komunitas merupakan bagian dari sebuah network. Tetapi sebuah network belum tentu berupa sebuah komunitas. Hal ini perlu Anda pahami agar tidak terjebak dalam pola pemikiran yang sempit. Seperti contoh sebelumnya Festival Jajanan Bango yang diadakan oleh Kecap Bango menarget penggarapan pada “network pelaku industri kuliner” yang tidak hanya terdiri dari komunitas penjual makanan tetapi juga seluruh konsumen penjual makanan tersebut. Sehingga dapat digaris bawahi bahwa network yang dimanfaatkan oleh Kecap Bango tidak hanya sebatas sebuah komunitas saja.
Nah.. semoga strategi Penetration through Network dapat menjadi sebuah strategi baru yang membantu Anda tidak saja dalam aktivitas pemasaran, tetapi juga tentu saja menciptakan loyal customers bagi produk Anda.
Seperti kita ketahui media yang kita pilih memiliki fungsi dan impact yang berbeda-beda. Tetapi ada satu cara untuk meng”grab” market dengan biaya yang tidak besar, tetapi dapat digunakan oleh setiap produk. Cara inilah yang selalu menjadi agenda kerja kami untuk mengembangkan brand-brand klien kami, walaupun dengan budget yang terbatas.
Cara tersebut kita sebut saja dengan Penetration through Network. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan network yang sudah ada. Definisi network yang dimaksud disini tidaklah kompleks, tidak seperti network bisnis ataupun jaringan sistem IT di sebuah kantor yang rumit. Network ada di sekeliling kita dan selalu ada di setiap aspek kehidupan manusia. Itulah mengapa strategi Penetration through Network dapat digunakan di setiap jenis produk dengan segmentasi mana saja. Latar belakang pemikiran ini berdasar pada prinsip bahwa tidak ada manusia yang hidup sendirian, di mana setiap individu pasti memiliki lingkungan dan intinya adalah bagaimana cara kita memanfaatkan situasi tersebut.
Agar anda lebih terbayang dengan apa yang dimaksud dengan Penetration through Network, saya akan bercerita sedikit mengenai strategi yang sama yang digunakan oleh IBM di masa awal persaingannya dengan raja teknologi dan kualitas : Apple. Pada saat itu, IBM melihat bahwa prospek India dan kualitas Sumber Daya (terutama manusia) yang ada di sana sangat tinggi, terutama dalam hal teknologi. Pada akhirnya IBM memberikan support banyak perangkat hardware kepada berbagai perusahaan besar di India untuk mendukung kegiatan operasional dan bisnis mereka.
Hal ini disambut baik oleh para pelaku bisnis di India, karena pada saat itu India merupakan Negara yang cenderung miskin dan teknologi menjadi perangkat yang sangat mahal. Program support dari IBM inilah yang menciptakan suatu keterikatan yang tinggi baik karena faktor telah mengalami produk atau “rasa terima kasih”. Pada masa itu para pekerja profesional dari India sering bekerja di berbagai Negara, termasuk di Amerika; dan ketergantungan mereka terhadap IBM begitu tinggi (atau karena tidak dapat mengoperasikan yang lainnya) sehingga tempat dimana mereka bekerja harus menyesuaikan perangkat yang dapat mereka operasikan, yaitu IBM.
Contoh kasus tersebut merupakan salah satu strategi Penetration through Network yang dilakukan secara global, melibatkan Negara tertentu. Penetration through Network tidak hanya dapat dimanfaatkan dalam skala luas, tetapi juga pada produk/bisnis skala lokal sekalipun. Sebut saja beberapa pemain baru provider yang masuk ke pasar melalui strategi Penetration through Network. Salah satunya adalah Axis yang menggarap network para umat muslim. Melalui produknya, Axis berharap dapat mempengaruhi jaringan tersebut untuk lebih “mengirit” dalam berkomunikasi satu sama lain.
Strategi Penetration through Network tidak hanya dilakukan oleh pemain baru, tetapi juga pemain lama seperti Esia di kategori CDMA. Esia dapat dikatakan merupakan provider yang paling “rajin” memanfaatkan jaringan yang sudah terbentuk di masyarakat. Di antaranya adalah Esia Slank yang dipersembahkan khusus kepada para Slankers. Dengan menggunakan Esia Slankers ini, selain konsumen mendapatkah Special Content dari Slank, juga dapat menghemat biaya dalam berkomunikasi antar sesama Slankers. Selain jaringan yang dibentuk oleh grup rock Slank, Esia juga memanfaatkan jaringan umat muslim seperti Axis.
Tidak hanya mereka, tentunya Anda juga dapat dan harus memanfaatkan jaringan sebagai salah satu peluang Anda melakukan penetrasi pasar, tetapi jangan salah langkah atau bahkan salah sasaran dalam membidik jaringan yang tepat. Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan mengenai penerapan strategi Penetration through Network :
1. Hubungkan jaringan dengan produk
Jangan sampai nih Anda asal saja dalam menjalankan strategi ini. Yang terpenting adalah ciptakan hubungan antara jaringan tersebut dengan produk. Jangan sampai network yang Anda bidik bukan target market Anda atau bahkan tidak bisa mengkonsumsi produk Anda. Misalkan salah satu langkah yang dilakukan oleh Sunlight dan Surf yang masuk ke jaringan para ibu-ibu rumah tangga.
2. Mulailah dari jaringan terdekat Anda/konsumen Anda
Penjelasan sebelumnya berhubungan dengan poin ini. Anda dapat menghubungkan produk dengan network hanya apabila network yang Anda bidik adalah konsumen Anda atau network yang bisa menjadi konsumen Anda (memiliki peluang untuk diarahkan ke kebutuhan akan produk). Akan jauh lebih mudah untuk memulainya dari konsumen Anda sendiri. Contoh lainnya adalah acara Festival Jajanan Bango yang beberapa tahun belakangan ini diadakan secara rutin. Acara ini semata-mata bukan hanya untuk end customer saja (para pembeli di Festival Jajanan Bango), tapi juga dengan memanfaatkan jaringan penjual makanan pinggir jalan, yang merupakan potential customer.
3. Internet adalah surga network
Kategori jaringan berdasarkan medianya terdiri dari 2, yaitu konvensional (offline) dan modern (online). Kategori modern atau online dengan media internet merupakan sebuah network yang sangat besar dan potensial, keunggulannya dibandingkan network offline adalah persebaran berita yang sangat cepat dan tidak adanya batasan wilayah, sifat jaringan ini adalah global dan cepat. Tetapi jangan terjebak dengan segala keunggulannya termasuk biaya yang murah, Anda harus tetap memastikan jaringan di dunia online ini adalah target market Anda dan dapat dikorelasikan dengan produk. Masalahnya di Indonesia banyak produk-produk yang belum relevan untuk dikorelasikan dengan target market di dunia online. Sebut saja produk-produk yang ditujukan untuk menengah ke bawah atau kelompok usia di atas 40 tahun. Di Indonesia pengguna internet masih sangat terbatas didominasi oleh golongan ekonomi menengah dan menengah atas serta kategori usia 40 tahun ke bawah.
4. Ciptakan program yang mengikat
Program yang Anda ciptakan untuk jaringan yang Anda garap selayaknya memiliki impact keterikatan yang tinggi. Sebut saja MLM, MLM adalah sebuah contoh pemasaran yang sukses dengan menggunakan strategi Penetration through Network. Aktivitas yang sangat mengikat terlihat dengan jelas, hal ini sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi produk pada jaringan tersebut. Hal ini juga menjadi antisipasi adanya produk pesaing yang masuk ke network tersebut.
5. Pastikan ada benefitnya
Hal ini sangatlah mendasar, tetapi seringkali dalam menyusun konsep sebuah program kita seringkali melupakannya. Jangan sampai fokus program Anda hanya pada produk Anda sendiri, ingatlah bahwa customer adalah poros bisnis Anda, sehingga sudah selayaknya kepentingan mereka menjadi yang paling utama. Sama halnya pada saat Anda menciptakan program untuk menggarap network, pastikan Anda menetapkan sebuah atau beberapa benefit bagi mereka jika mereka mau mengikuti program Anda. Jangan sampai Anda main tebak-tebakan dalam hal ini. Sangat perlu diadakan terlebih dahulu preliminary research dengan mengumpulkan beberapa target market untuk dijadikan responden dan digali mengenai insight dan ketertarikan mereka mengikuti program. Aktivitas In-Depth Interview atau FGD ini perlu diadakan untuk menemukan temuan-temuan baru yang bisa melengkapi/menyempurnakan program Anda.
6. Lakukan dengan konsisten
Jangan lakukan hanya sekali saja! Aktivitas dalam menggarap sebuah network harus dilakukan secara konsisten dalam waktu yang lama. Hal ini dengan tujuan menanamkan image/keterikatan tertentu; dimana tujuan ini tidak akan tercapai hanya dalam 1 kali aktivitas.
7. Network tidak sama dengan komunitas!
Setiap komunitas merupakan bagian dari sebuah network. Tetapi sebuah network belum tentu berupa sebuah komunitas. Hal ini perlu Anda pahami agar tidak terjebak dalam pola pemikiran yang sempit. Seperti contoh sebelumnya Festival Jajanan Bango yang diadakan oleh Kecap Bango menarget penggarapan pada “network pelaku industri kuliner” yang tidak hanya terdiri dari komunitas penjual makanan tetapi juga seluruh konsumen penjual makanan tersebut. Sehingga dapat digaris bawahi bahwa network yang dimanfaatkan oleh Kecap Bango tidak hanya sebatas sebuah komunitas saja.
Nah.. semoga strategi Penetration through Network dapat menjadi sebuah strategi baru yang membantu Anda tidak saja dalam aktivitas pemasaran, tetapi juga tentu saja menciptakan loyal customers bagi produk Anda.
No comments:
Post a Comment