Menarik sekali memperhatikan kampanye dari para capres kita belakangan ini. Sepertinya perkembangan dunia politik di tanah air menuntut pengembangan strategi dari masing-masing tim sukses dalam “memasarkan” produk mereka yaitu para pasangan capres dan cawapres. Pada dasarnya sekarang ini selama masa pemilu, masing-masing kandidat sedang “menjual” diri mereka sendiri, tentunya yang semakin menarik adalah adanya pola-pola pemasaran yang mereka gunakan termasuk di dalamnya dalam menentukan siapa target market mereka yang sebenarnya.
Nampaknya jika dilihat di permukaan, seorang presiden tidak memiliki target market, karena mereka dipilih oleh semua orang di negara ini. Tetapi hal tersebut tentu pemahaman yang salah dalam langkah pemasaran, karena nyaris tidak ada strategi yang berhasil tanpa adanya pemilihan target market secara fokus, karena masing-masing kelompok target market memiliki hal-hal yang wajib kita penuhi dan tentunya memiliki ekspektasi yang berbeda-beda. Bukan saja ekspektasi lho! Bahkan bahasa yang kita gunakan juga dalam menyampaikan berbagai value produk kita haruslah berbeda. Jadi misalnya saja contoh yang paling kontras adalah Bu Mega dan Mas Prabowo yang menjadikan wong cilik sebagai target market mereka, menggunakan bahasa yang sederhana dan strategi mengedepankan isu-isu usaha kecil yang dapat dengan mudah diterima dan didukung oleh para wong cilik yang sebenarnya. Jadi Anda tahu kan betapa dominannya ilmu pemasaran dewasa ini? Hingga dunia politik pun bergantung pada ilmu pemasaran!
Kali ini akan lebih dalam diulas mengenai strategi pemasaran pasangan Capres dan Cawapres SBY dan Boediono, dari mulai pemilihan target market hingga strategi komunikasi yang mereka implementasikan.
Langkah paling awal dalam menyusun strategi pemasaran adalah memilih target market yang akan kita bidik. Tanpa memilih dan menentukan secara spesifik criteria seperti apa yang akan kita sasar, akan sangat sulit menentukan langkah-langkah selanjutnya, karena seluruhnya berhubungan dengan kondisi dari target market tersebut. Berikut di bawah ini merupakan gambaran secara sederhana mengenai 2 target utama yang dibidik oleh SBY-Boediono.
Dalam lingkungan masyarakat kita, 2 lingkungan yang memiliki besaran dominan adalah lingkungan tempat tinggal kita dan lingkungan perekonomian. Dilihat dari 2 lingkungan tersebut, diambil figur paling dominan dari masing-masing. Untuk lingkungan tempat tinggal, figur paling dominan adalah wanita, sedangkan di lingkungan perekonomian, yang paling dominan adalah para pebisnis.
Jadi saya simpulkan 2 target market utama yang menjadi fokus aktivitas komunikasi SBY-Boediono adalah :
1. Wanita , Latar belakang pemilihan :
Jadi dari pola pemasaran tersebut ada beberapa hal yang dapat kita pelajari :
Nampaknya jika dilihat di permukaan, seorang presiden tidak memiliki target market, karena mereka dipilih oleh semua orang di negara ini. Tetapi hal tersebut tentu pemahaman yang salah dalam langkah pemasaran, karena nyaris tidak ada strategi yang berhasil tanpa adanya pemilihan target market secara fokus, karena masing-masing kelompok target market memiliki hal-hal yang wajib kita penuhi dan tentunya memiliki ekspektasi yang berbeda-beda. Bukan saja ekspektasi lho! Bahkan bahasa yang kita gunakan juga dalam menyampaikan berbagai value produk kita haruslah berbeda. Jadi misalnya saja contoh yang paling kontras adalah Bu Mega dan Mas Prabowo yang menjadikan wong cilik sebagai target market mereka, menggunakan bahasa yang sederhana dan strategi mengedepankan isu-isu usaha kecil yang dapat dengan mudah diterima dan didukung oleh para wong cilik yang sebenarnya. Jadi Anda tahu kan betapa dominannya ilmu pemasaran dewasa ini? Hingga dunia politik pun bergantung pada ilmu pemasaran!
Kali ini akan lebih dalam diulas mengenai strategi pemasaran pasangan Capres dan Cawapres SBY dan Boediono, dari mulai pemilihan target market hingga strategi komunikasi yang mereka implementasikan.
Langkah paling awal dalam menyusun strategi pemasaran adalah memilih target market yang akan kita bidik. Tanpa memilih dan menentukan secara spesifik criteria seperti apa yang akan kita sasar, akan sangat sulit menentukan langkah-langkah selanjutnya, karena seluruhnya berhubungan dengan kondisi dari target market tersebut. Berikut di bawah ini merupakan gambaran secara sederhana mengenai 2 target utama yang dibidik oleh SBY-Boediono.
Dalam lingkungan masyarakat kita, 2 lingkungan yang memiliki besaran dominan adalah lingkungan tempat tinggal kita dan lingkungan perekonomian. Dilihat dari 2 lingkungan tersebut, diambil figur paling dominan dari masing-masing. Untuk lingkungan tempat tinggal, figur paling dominan adalah wanita, sedangkan di lingkungan perekonomian, yang paling dominan adalah para pebisnis.
Jadi saya simpulkan 2 target market utama yang menjadi fokus aktivitas komunikasi SBY-Boediono adalah :
1. Wanita , Latar belakang pemilihan :
- Wanita sebagai figur yang mendominasi keputusan dalam keluarga, yang berkembang dalam masyarakat
- Wanita memiliki sensitivitas yang tinggi dan mudah dipengaruhi dari sisi emosional
- Wanita memiliki kemampuan penyebaran WOM dari segi kualitas dan kuantitas yang paling tinggi dibandingkan pria
- Wanita merupakan kelompok dengan loyalitas yang tinggi selama tidak ada kekecewaan yang muncul dalam diri mereka (tengok kasus AA Gym)
- Dengan mengedepankan komunikasi mengenai lingkungan keluarga, menjadikan SBY sebagai “idola” baru para wanita (terutama ibu-ibu) yang mendambakan seorang pemimpin bangsa yang dapat memulai jiwa kepemimpinannya dari kelompok terkecil yaitu keluarga.
- Berbagai liputan dan ekspos yang dilakukan terhadap keluarga SBY bukan merupakan untuk meningkatkan brand awareness saja, tetapi juga mengambil hati target market mereka yaitu para wanita. Karena sisi emosional yang dikomunikasikan melalui citra keluarga yang bahagia dan figur kepala keluarga yang ideal menjadi harapan bagi para wanita tersebut untuk kemudian jatuh hati dan mendukung SBY.
- Pebisnis merupakan jantung bergeraknya perekonomian di suatu Negara
- Pebisnis memiliki jaringan yang sangat luas, yang memudahkan persebaran informasi di kelompok mereka sendiri
- Pebisnis memiliki hubungan yang solid, jika 1 memihak pada seseorang, kemungkinan besar seluruh jaringannya pun akan melakukan hal yang sama
- Dalam menjalankan roda pemerintahan, salah satu pihak yang memiliki andil besar dalam mendukung program pemerintah adalah para pebisnis
- Pebisnis memiliki dana dukung yang besar dan merupakan pihak yang perlu “diambil hatinya”
- Dengan memilih Boediono sebagai wakil presiden SBY, merupakan salah satu langkah besar untuk mengambil hati para pebisnis. SBY menyadari latar belakangnya yang sangat minim dalam peran serta di dunia ekonomi, melihat sebegitu besarnya peluang JK dalam mengambil hati para pebisnis. Diambilnya Boediono sebagai wakil presiden SBY membuat para pebisnis berpikir 2x untuk tidak berpihak pada SBY, mengingat Boediono memiliki track record yang brilian di dunia ekonomi. Cara lainnya pula adalah dengan terus memaparkan pemahaman ekonomi dan strategi yang akan diimplementasikan ke depannya. Dengan tidak menutupnya unsur globalisasi dalam berbagai ulasan ekonomi mereka, bahkan dengan memanfaatkan globalisasi tersebut, semakin membuka peluang pebisnis untuk mengembangkan kondisi bisnis mereka.
Jadi dari pola pemasaran tersebut ada beberapa hal yang dapat kita pelajari :
- Cari peluang segmentasi yang berbeda dari yang sebelumnya Anda lakukan atau para pesaing Anda lakukan
- Tetapkan target market pada beberapa kelompok utama yang menurut Anda memiliki potensi terbesar dalam purchasing produk Anda
- Jangan lupakan positioning dan diferensiasi yang Anda tekankan sesuai dengan target market yang Anda bidik
- Dan yang terakhir adalah jangan lupakan “cara bicara” Anda harus sesuai dengan bahasa target market yang Anda bidik, hal ini tercermin dari berbagai media promosi yang Anda gunakan dan pesan yang ada di dalamnya
No comments:
Post a Comment