Jan 27, 2009

BISNIS FRANCHISE :
BANYAK HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


Bisnis franchise memang sudah bukan lagi sesuatu yang langka. Kalau dulu, franchise itu identik dengan luar negeri, karena yang ‘empunya’ bisnis rata-rata berasal dari luar negeri, dimana kebayakan bentuknya adalah bisnis restoran cepat saji. Tapi sekarang, bisnis franchise sudah mewabah dimana-mana, jenis usahanya pun beragam, tidak terbatas hanya pada makanan saja, begitu juga dengan skala usahanya. Bisnis kecil-kecilan dengan modal awal seadanya pun bisa di franchisekan. Saya jadi teringat dengen keinginan klien saya beberapa waktu yang lalu, dimana beliau sangat ingin usaha restorannya bisa berkembang menjadi bisnis franchise. Berbagai upaya telah ditempuhnya , seperti mengikuti seminar franchise supaya bisa lebih yakin untuk mem-franchisekan usahanya. Hal itu jadi mendorong saya untuk mempelajari tentang franchise, mulai dari browsing di intgernet, sampai membaca buku panduan franchise.

Namun, setelah saya lihat dan pelajari, ternyata mem-franchise kan usaha tidaklah semudah yang kita kira. Si pihak pemilik usaha yang kemudian disebut franchisor haruslah membentuk fondasi yang kuat dalam usahanya. Berbagai factor harus dipertimbangkan dan dipehatikan supaya bisa menjadi standar bagi pihak yang menerima franchise, yang kemudian disebut franchisee. Kalau franchisor tidak punya fondasi yang kuat, maka bukan tidak mungkin jika bisnisnya ini akan rapuh dan akhirnya malah membuat franchisee rugi.

Ada beberapa gerai franchise yang mandek di tengah jalan, bahkan terpaksa harus tutup karena tidak dikelola dengan hhati-hati. Bahkan tidak sedikit pula para franchisee yang harus menelan pil pahit karena mengambil franchise yang salah. Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari Majalah Swa Sembada di Edisi “Franchise Terpanas 2008”, ada beberapa hal yang ditengarai menjadi penyebab kegagalan Franchisor, salah satunya adalah :

1. Kurang pemahaman tentang franchise yang sebenarnya.
2. Produk dan merek tidak menjual.
3. Komitmen kurang kuat
4. Tidak memiliki business plan sejak awal
5. Kurang dukungan dan tidak ada inovasi untuk ke depan
6. Visi dan misi tidak jelas
7. Franchisor terlalu serakah, mau menang sendiri
8. Win lose consept bukan win-win
9. Modal terbatas dengan perencanaan kurang matang.

Sedangkan penyebab kegagalan franchisee adalah :

1. Kurangnya pemahaman tentang system yang ditawarkan franchisor
2. Pasar atau industry kurang prospektif
3. Merek yang ditawarkan tidak saleable (kurang dikenal)
4. Franchisor kurang bonafide
5. SDM dan system control yang lemah
6. Problem internal, seperti :
  • Terlalu mengandalkan franchisee (maunya tahu beres saja)
  • Tidak paham bisnis franchise
  • Tidak focus pada usaha itu, tidak pernah melihat kondisi dan perkembangan day to day
  • Tidak paham bisnis franchise
  • Dsb
Nah, kalau dilihat dari kedua sisi baik itu franchisor maupun franchisee, factor utama yang menyebabkan kegagalan adalah baik franchisor dan franchise kurang pengetahuan tentang franchise.

Menurut Taufik, Corporate Strategy Specialist MarkPlus and Co, dalam artikelnya yang berjudul “Strategi Sukses Bisnis Waralaba”, terdapat dalam buku “MarkPlus on Marketing : The Second Generation”. Ada beberapa hal yang perlu diketahui agar bisa memulai dan berhasil menjalankan bisnis franchise adalah :
  1. Pilihlah bisnis yang lebih kita sukai dan familiar dengan kita.
  2. Ketahuilah resiko bisnis yang akan kita haddapi
  3. Identifikasilah informasi sebanyak mungkin mengenai franchisor
  4. Analisis biaya dan lokasi
  5. Perhatikan pasokan bahan baku atau produk, terutama jika bergerak di bisnis waralaba makanan.Karena jika bisnis ini semakin berkembang, maka ketergantungan kepada pasokan bahan baku akan semakin besar.
Faktor-faktor itulah yang harus diperhatikan agar bisa sukses di bisnis franchise. Jadi bagi anda yang ingin bisnis franchise, persiapkanlah denagn maksimal agar tidak terpuruk.

No comments: