May 1, 2012
Creative Sales #5, Membuat Konsumen Merekomendasikan Brand
Saya yakin setiap pemilik bisnis akan tersenyum-senyum jika pada suatu momen di tempat umum ada seseorang atau sekelompok orang sedang asik membicarakan brand dari produk yang dia miliki, apalagi kalau terceletuk kata “Lu harus coba lagi, keren deh produknya.” Wow pasti haapy deh.
Kondisi di atas, yang membuat para pemilk brand senang bukan semata-mata karena mereka narsis dengan produknya sendiri, tetapi itu menunjukkan sudah adanya ikatan emosional dan loyalitas dari pelanggan lama dalam mengkonsumsi produk yang dimiliki, sehingga konsumen tersebut merekomendasikan produk yang dianggap bagus itu ke banyak orang lain. Kalau begini ceritanya yang membuat si pemilik bisnis tersenyum bukan semata-mata karena produknya dibilang bagus, tapi bayang-bayang pertumbuhan omset akan meningkat-lah yang membuat si pemilik bisnis senyum-senyum seharian.
Kok bisa begitu ya…Yup dari hasil penilitian konsumen, tingkat kepercayaan konsumen terhadap sebuah produk untuk kemudian membuat keputusan pembelian relative lebih tinggi tinggi dipengaruhi oleh informasi dari teman-teman/keluarga dibandingkan iklan atau penjelasan dari salesperson produk bersangkutan. Nah lho kalau begini kayaknya penting untuk menjadi tahu bagaimana caranya membuat konsumen kita mau merekomendasikan produk kita kepada teman-temannya supaya penjualan produk kita semakin ciamik, mari kita bahas satu persatu :
Pertama : Pastikan Produk Anda Bagus
Selalu dalam setiap pembahasan kualitas produk menjadi kata pertama yang selalu diulang sebagai resep utama keberhasilan penjualan. Produk yang bagus ini bisa dilihat dari sisi feature, content dan context nya. Sebuah produk yang bagus ini bisa menjadi relatif definisinya tergantung siapa target market yang ingin kita dapatkan, karena setiap market yang berbeda tentunya memiliki ekspektasi yang berbeda pula terhadap persepsi bagus untuk sebuah produk. Kalau remaja akan mengharapkan model yang keren sebagai definisi sebuah produk yang bagus, tetapi kalau orang tua usia lanjut akan menghrapkan praktis sebagai definisi sebuah produk yang bagus.
Kedua : Ciptakan Experience yg men-create story
Pernah membaca cerita kesuksesan kripik pedas Ma’Icih. Kisah kesuksesan Ma’Icih ini adalah sebuah contoh dimana brand dapat menciptakan sebuah pengalaman mengasikkan bagi para konsumennya. Di mana untuk penjualannya Ma’icih mendistribusikan produknya melalui para Jendralnya yang akan berkeliling di seputaran kota Bandung. Informasi keberadaan Sang Jendral akan diberitahukan melalui twitter yang saat itu followernya sudah mencapai puluhan ribu follower.
Hasilnya semakin hari antrian untuk mendapatkan produk Ma’ Icih semakin panjang. Selain dari sisi distribusinya Ma’Icih dan menciptakan juga pengalam dari sisi produknya dengan membuatkan kategori pedas dari level 1 sampai level 10, tentu saja dengan banyaknya pecinta pedas di kota Bandung kisah kripikLevel 1 sampai 10 ini akhirnya menjadi kisah tersendiri yang saat itu cukup asik untuk dijadikan bahan gossip sehari-hari
Ketiga : Buat Happy Pelanggan Anda
Pelanngan adalah asset berharga dalam sebuah bisnis. Setiap data dari setiap pelanggan adalah peluang tambahan bagi kita untuk semakin mengenal konsumen kita dan menjadi dekat dengan mereka. Jadi kumpulkan data konsumen dan bangun komunitas pelanggan.
JIka kita sudah memiliki data dari pelanggan kita, berikutnya buat program-program yang bertujuan untuk menciptakan keterikatan brand dengan konsumennya. Kita bisa kategorikan konsumen yang sudah kita miliki menjadi beberapa kategori berdasarkan tingkat pembelian yang sudah mereka lakukan, kemudian kita buat level konsumen. Atas dasar level (tingkat konsumsi) inilah kita alokasikan “usaha” kita untuk membuat mereka senang. Misalkan jika level konsumsi konsumennya satu bulan 100 juta bisa saja kita alokasikan 5 juta untuk membuat dia happy dengan berbagai kegiatan yang memang disukai oleh konsumen di level tersebut (diperoleh dari data hobi konsumen, apakah bola, nonton, baca buku dll) berbeda dengan konsumen yang tingkat konsumsinya baru 10 juta tentu saja alokasi untuk membuat happynya hanya 50 ribu.
Tidak selalu dengan nominal, membuat happy konsumen bisa saja dilakukan secara emosional, contohnya melalui pemberian ucapan ulang tahun atau perayaan hari raya tertentu melalui SMS.
Keempat : Pelayanan Prima
Hubungan dengan konsumen bukan hanya saat transaksi terjadi. Repetition dan recommendation itu hal penting berikutnya yag harus kita bangun dari konsumen kita. Salah satu yang membuat konsumen ingin melakukan dua hal di atas adalah faktor kenyamanan. Kenyamana ini bisa diperoleh melalui serangkaian pelayanan yang prima baik saat terjadinya transaksi maupun setelah transaksi dilakukan. Dimulai dari SDM yang menarik, ramah dan problem solving, pelayanan call centre sampai dengan pelayanan purna jual menjadikan konsumen kita nyaman dan tidak akan segan membeli lagi dan merekomendasikan produk kita di kemudian hari.
Empat hal di atas merupakan poin dasar yang bisa dijadikan acuan saat menginginkan konsumen bekerja untuk menciptakan profit bagi kemajuan setia usaha bisnis kita. Semoga bermanfaat.
sumber gambar. ohnotheydidnt.livejournal.com
creative sales
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment