“Boss, produk gue bagus bgt lho, enak, coba loe rasain, loe pasti pengen makan lagi…tapi gue heran, knp ya pejualan gue ga sesuai perkiraan gue? Kata temenku ketika suatu hari kita sdh mendiskusikan bisnis makanan dlm packaging yg dia punya.
Seringkali kita sbg pemilik bisnis terheran-heran dg kondisi penjualan dari produk yg kita miliki. Sebelum membuat produk, padahal sdh di riset, dan mayoritas responden mengatakan produk kita bagus, dan mulailah dg percaya diri kita melempar produk kita ke pasar. Ternyataa mimpi indah cuma jadi pendamping tidur kita, kenyataannya penetrasi produk kita di pasar tdk sebagus yg dibayangkan, kenapa hayo?
Untuk mengungkap tabir rahasia ini, ayo kita bedah bareng2 knp kondisi itu terjadi pada banyak pelaku bisnis:
1. Pasar sudah merah Bung
Memang yang jualan kita ajah di pasar?, sebelom kita masuk ke pasar mungkin sdh ada 1, 2, atau bahkan puluhan pesaing yg sdh bermain-main di pasar yg kita baru masuki, so untuk itu kita harus betul-betul memahami siapa saja sih pesaing-pesaing potensial kita, dan apa saja yg sudah mereka lakukan dan mereka capai, tentu saja berkaitan dg bisnis yg sdh mereka jalankan. Ketika kita sdh mengetahui siapa saja pesaing potensial kita, minimal kita sdh tau dimana posisi kita dalam persaingan dan dengan bijak dapat menempatkan diri pada titik yg tepat dan sdikit demi sedikit mulai ikut menikmati potongan2 kue dari penjualan kategori produk yg kita jual.
2.Siapa Kita?
Memang sih produk kita enak, tapi pertanyaannya konsumen sdh pada tahu atau belum? Ketika kita baru memasuki pasar untuk mulai berjualan, benak konsumen pasti sudah sangat nyaman dengan produk-produk lama yg tentunya lebih mereka kenal dan mereka rasakan, apalagi kalau sudah jadi makanan turun-temurun dr jaman nenek moyang, dalem tuh doktrinnya!
Kalau kondisinya spt ini, mau produk bagus gimana juga akan rlatif sulit bagi konsumen untuk melakukan switching produk . SOLUSINYA CUMA SATU: kita hrs membangun brand kita, sehingga konsumen memiliki persepsi merek dan persepsi kualitas produk yg setara dengan merek-merek yang sudah lama bercokol di pasar sehingga konsumen menjadi aware bahwa “sekarang ada nih produk lain yg setara dg produk yg biasa gue konsumsi dengan memiliki level yg sama. Boleh dong gue coba!” Nah, ketika sdh mencoba, disitulah baru performance produk mempunyai peranan untuk membuat konsumen memilih
3. Eksis dong
Mau produk loe bagus, mau produk loe dikenal, tapi klo misalnya ga pernah ada di outlet-outlet atau di warung gimana konsumen mau ngedapetin produknya? Mungkin di awal2 konsumen bakal cari, tapi lambat laun kalao produknya tdk pernah ada, ya BeTe juga kali, sedangkann produk pesaing berjibun tuh di rak2 supermarket dan warung. Alhasil produk loe dilupakan juga akhirnya. Oleh karen itu sebaran distribusi yg baik (availability & visibility) akan menjadi salah satu kunci suksesnya produk kita di pasar.
4. Wani piroo?
Yang terakhir itu harga. Jgn sampai kita salah membuat kebijakan harga. Ini hrs sesuai dg target market yg memang ingin kita kuasai. Memang sih produknya enak, kebetulan kita distribusikan ke lokasi2 yg pasarnya sanggup menerima produk makanan dg harga 8ribu, sedangkan kita menjual dg harga 15ribu, Ya jadi ga nyambung. Se-enak apapun produknya, konsumen tdk akan bisa menerima produk itu. Trus bagaimana solusinya? Ya kita bisa saja mengurangi ukuran atau contentnya sehingga harga HPPnya setelah ditambahkan dengan margin adl 8rb.
Semoga menginspirasi
creative sales
No comments:
Post a Comment