Beberapa bulan ke belakang entah mengapa National Geographic selalu menjadi pilihan utama ketika bersantai menonton TV, mungkin karena sudah bosan dengan banyaknya dagelan tentang politik kita, buka-bukaan aib di kalangan selebritis tanah air ataupun berita-berita yang belakangan ini lebih banyak memberitakan ketakutan, teror, keributan di sana sini dan tentu saja tayangan sinetron yang sepertinya tidak akan pernah habisnya.
Nah salah satunya seperti judul di atas, ada inovasi produk yang cukup menarik untuk dijadikan menjadi bahan diskusi untuk memperkaya khasanah marketing kita. Di satu kesempatan menghabiskan waktu sendiri, saya menonton bagaimana di sebuah negara, mereka menyiapkan taxi khusus untuk wanita dimana penumpangnya hanya boleh wanita dan sopirnyapun wanita untuk menjawab kebutuhan wanita hehe.
Hal ini dilakukan karena dewan transportasi di Negara tersebut mempelajari dan menemukan insight bahwa sering kali wanita tidak nyaman bila menggunakan taxi khususnya di malam hari dengan sopir pria. Selain itu, tingkat kejahatan juga cukup tinggi khususnya kepada penumpang wanita yang dilakukan oleh sopir pria, yah mungkin karena wanitanya kurang berdaya kali yah kalo berhadapan dengan sopir pria.
Insightnya sangat sederhana sekali bukan? Namun taxi wanita ini kemudian mampun menjawab kebutuhan terpendam (laten demand) wanita terhadap “taxi mereka” sendiri, di mana mereka merasa lebih aman, lebih percaya diri dan lebih merasa privasinya dihargai dengan keberadaan taxi wanita ini. Dan memang ternyata Women Taxi mendapatkan pangsa pasar yang cukup besar semenjak diluncurkan.
Haha, iseng abis nonton saya tweet langsung ke Blue Bird, yah entahlah pasti mereka sudah mengetahui ini saya rasa, apakah mau diluncurkan atau tidak itu sih perkara lain, karena tentu banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh mereka selain pangsa pasar yang saya yakin cukup besar. (jangan sampe ajah di dahului pesaing hehe)
Ngomong-ngomong kalo memang ada yang coba meluncurkan Women Taxi ini apakah secara hitung-hitungan bisnis akan menguntungkan? Saya sih berpikirnya sederhana saja.
(1)Pertama taxi premium ajah banyak padahal marketnya tentu lebih sedikit dari pada market wanita. (2)Kedua, berapa banyak wanita yang naik taxi? Entahlah saya tidak punya datanya, tapi perkiraan saya mungkin 60 persen lebih pengguna taxi adalah wanita (Correct me if i am wrong). (3)Ketiga, wanita mana yang tidak ingin dilayani lebih personal dan lebih customized?. (4)Keempat, hampir semua wanita mungkin, butuh rasa aman ketika memilih taxi.
Akhirnya, kita tunggu ajah apa ada perusahaan taxi yang berani memulainya. (Sumber gambar: www.tropeblog.com)
No comments:
Post a Comment