Dec 9, 2008

AXIS YANG BAIK &
ENAM KUNCI SUKSES


Kemarin saya seharian di rumah, dan kesempatan saya gunakan untuk menonton televisi. Lagi asyik-asyiknya menonton program di salah satu televisi swasta, tiba-tiba muncul iklan yang menarik bagi saya. Iklan salah satu provider yaitu AXIS yang menceritakan kisah seorang anak yang berasal dari daerah di Jawa Tengah. Dia digambarkan sebagai seorang anak yang hobi membuat layang-layang. Dan dalam usahanya itu, dia tidak pantang menyerah supaya bisa membuat satu layangan. Walaupun dia harus lari-lari mengejar layang-layang sampai naik-naik ke atas pohon. Sang provider menggambarkan anak itu sebagai cerminan perusahaan dalam menjalani usahanya sebagai salah satu provider yang layak bersaing.

Hari gini, dimana persaingan antar provider begitu ketat, provider yang satu ini memang layak untuk diperhitungkan. Apalagi para provider lagi gencar-gencarnya perang harga, setiap iklan yang ditampilkan menyuguhkan persaingan dan saling menjatuhkan satu sama lain, baik itu provider GSM maupun CDMA. Kalau sudah begini, tampaknya persaingan antar provider sudah mulai tidak sehat dong…padahal setiap konsumen bisa jadi sudah merasa jenuh dijejali iklan yang penuh dengan kata-kata saling menjatuhkan. Ujung-ujungnya banyak yang menjadi korban iklan dan malah akhirnya kecewa karena kenyataan tidak sesuai dengan janji yang diberikan (apa ini berarti pembodohan konsumen ya????).

Okey, balik lagi ke iklan yang menarik..nah, yang mau saya kupas disini adalah enam hal yang dilakukan oleh seseorag untuk mencapai kesuksesan dan itu bisa dijalankan olah siapapun. Apa saja sih keenam hal itu? (saya ambil dari iklan tersebut, menurut yang saya tangkap tentunya).

Pertama. Penuh Semangat.
Dalam iklan ini digambarkan si anak kecil yang penuh semangat mengejar sebuah layang-layang, supaya dia bisa membuat layang-layang tersebut. Hal ini pula yang bisa diterapkan dalam sebuah perusahaan. Penuh semangat untuk mencapai tujuan. Karena untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan tidaklah mudah, apalagi sesuatu itu adalah membuat kita menjadi besar nantinya. Dibutuhkan ketekunan dan jiwwa yang tidak kenal lelah. Maka ajaklah semua orang yang terlibat dalam perusahaan, untuk selalu penuh semangat dalam menjalankan pekerjaan.

Kedua. Pantang Menyerah.
Prinsip kedua ini menggambarkan bagaimana si anak pantang menyerah demi mendapatkan sebuah layang-layang, walaupun harus naik ke atas pohon yang sangat tinggi. Tapi inilah kunci awal dari sebuah kesuksesan. Dengan sikap yang pantang menyerah, kita dapat mengejar apa yang kita inginkan seklaipun itu adalah hal yang sulit untuk dicapai. Sebuah perusahaan harus mampu menciptakan sikap pantang menyerah di dalam setiap individu karayawannya.

Ketiga . Penuh Inspirasi.
Ketika hendak menghasilkan sesuatu katakanlah itu sebuah produk, kita pasti memerlukan inspirasi. Seringkali kita menemukan inspirasi di saat sedang memperhatikan sesuatu. Nah, dalam iklan ini digambarkan si anak yang penuh inspirasi dalam membuat layang-layang. Dia tidak hanya membuat layang-layang yang motifnya monoton, tapi dalam berbagai motif. Banyaknya model yang ia buat karena terinspirasi dari sesuatu yang terkadang luput dari perhatian kita. Begitu pula dalam sebuah perusahaan, kita harus jeli melihat sekitar kita, karena terkadang dari situlah inspirasi muncul.

Keempat. Kaya Inovasi.
Si anak digambarkan sebagai seorang yang kaya inovasi, setelah membuat layang-layang dalam berbagai motif, kemudian ia engambangkan ide membuat layang-layang dalam berbagai bentuk, tidak hanya bentuk umum layang-layang yang berbentuk segi empat atau jajaran genjang, tapi bentuk yang tidak umum seperti bentuk ikan, kubus, dan sebagainya. Sebagai sebuah perushaan, kita juga dituntut demikian, mengingat zaman yang senantiasa berubah, perkembangan teknologi yang semaikan canggih, perkembangan pasar dan persaingan yang semakin ketat, menuntut kita unutk selalu berinovasi. Contoh yang kongkrit mungkin bisa kita lihat dari perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Mereka akan selalu berinovasi, baik dari model, mesin, kapasitas bahan bakar, komponen, dan sebagainya. Ingatlah bahwa keinginan dan kebutuhan konsumen akan selalu bertambah, jadi bagaimana caranya perusahaan dapat memenuhi need, want, dan expectation konsumen melalui inovasi.

Kelima. Kompetitif.
Sebagai sebuah perusahaan yang berada dalam pasar yang luas dan pesaing yang dekat, kita harus punya sikap kompetitif. Berbagai aspek bisa kita jadikan core competency yang kompetitif, baik itu dari segi harga, segi kualitas dan layanan, produk yang bervariasi, kemudahan bertransaksi dan sebagainya. Seperti yang dilakukan oleh si anak ketika menjual layang-layang buatannya. Dia memasang harga yang kompetitif dengan pedagang layang-layang lainnya. Ini menunjukkan bahwa layangan buatannya layak bersaing dengan pedagang layangan lain yang mungkin sudah lama berjualan di pasar, bahwa layagan yang dia buat tidak kalah bagus dan menarik dengan layangan pedagang yang lain. Tujuannya dari sikap kompetitif ini adalah agar konsumen percaya bahwa produk buatan kita mempunyai nilai dan kualitas yang baik. Raihlah kepercayaan konsumen, karena dengan begitu akan lebih mudah bagi kita untuk memenuhi need, want, dan expectation konsumen.

Keenam. Memberi yang terbaik.
Selama beberapa waktu si anak berjualan layang-layang dengan harga yang kompetitif ternyata dagangannya tidak begitu laku. Satu layangan dia hargai 2000-3000 rupiah, kemudian dia menurunkan harga menjadi 2000 rupiah/2 layangan. Setelah itu langsung layangannya diserbu oleh anak-anak kecil di sekitarnya. Si anak jeli dalam melihat situasi, dia berpikir bahwa harga yang dia tawarkan terlalu tinggi, sedangkan yang biasanya membeli layangan adalah anak-anak. Akhirnya dengan strategi promosi yang tepat, dia mampu menarik pembeli yang mayoritas adalah anak-anak.

Ini digambarkan sebagai komitmen sebuah perusahaan yang selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Tapi komitmen ini tidak harus selalu dengan memberikan harga yang murah, tapi yang sesuai untuk target market kita. Kuncinya adalah pahami target market kita, siapa yang akan menjadi konsumen kita, penuhi need, want dan expectationnya, kemudian berikanlah sesuatu yang terbaik bagi konsumen, karena merekalah yang membeli produk kita dan mereka jugalah yang membuat produk kita dikenal di masyarakat.

4 comments:

Anonymous said...

Sebetulnya buat apa Axis ini melakukan iklan corporate seperti itu? dari sisi materi kesannya juga cukup berat untuk di tangkap langsung.

Oklah iklan ini cukup lepas dari kerumunan iklan-iklan provider yang membosankan, namun apakah kemudian iklan ini menawarkan sesuatu yang berbeda untuk para pengguna kartu seluler?

Miss Complain said...

artikel anda memberikan inspirasi buat saya.

thnx

Anonymous said...

eh-eh, tapi gw salut lho sama 'pergerakan' Axis yg sangat Agresif! Emang harus gituh kali ye kalo mu sukses jadi 'anak baru'! Huehehee

Anonymous said...

klo bole tao neh, iklan AXIS itu dapat dr mana backsound nya?? bole dunk di bagi², soal nya bgoz bnged neh lagu nya!! tengkyu!! ^_^