Apr 29, 2008

Strategi Meningkatkan Profit


Surat Pembaca

Dear creasion brand,
senangnya melihat artikel artikel yang begitu mencerahkan dari creasion brand. pengen nanya nih, gimana sih caranya meningkatkan profit tanpa embel2 diskon dan sebagainya? actually aku sedang bikin artikel tentang hal itu dan perlu sedikit pencerahan dan pemahaman lagi.

Halo

Pertanyaan yang menarik sekali mbak, memang kadang dan seringkali malah brand manager, marketing manager atau siapapun yang sering bertanggung jawab terhadap masalah profit perusahaan ini memikirkan jalan tersingkat untuk menaikan profit adalah diskon. Padahal harus dikaji lagi bahwa kenaikan penjualan dengan adanya diskon mungkin akan menaikan revenue tapi belum tentu menaikan profit perusahaan karena tergantung dari economic of scalenya dan beberapa faktor lainnya. Makanya harusnya di dalam diskon terkandung unsur promosi untuk meningkatkan market share dari sebuah produk bukan semata-mata ditujukan untuk meningkatkan profit perusahaan.

Lantas strategi meningkatkan profit tanpa embel2 diskon ini bagimana? Ok secara singkat ada beberapa skenario yang dapat digunakan untuk meningkatkan profit perusahaan :

Cost Reduction
Ini scenario yang cukup banyak digunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan profitnya, cost reduction ini bisa meiliputi macam-macam tentunya baik itu yang berhubungan dengan proses produksi produk tersebut, distribusinya, tenaga kerjanya dan sebagainya. Dalam beberapa kasus yang sering kita lihat, cost reduction ini kadang bisa menimbulkan konflik di dalam perusahaan, apalagi bila yang menjadi target adalah pekerja di perusahaan sehingga diperlukan sebuah skema khusus dalam penerapannya agar tidak menimbulkan onflik internal tadi.

Price Increase
Nah sebenernya ini pilihan yang paling enak he...he tapi paling beresiko karena berhubungan langsung dengan konsumen perusahaan. Apalagi jika produk yang dijual memilki segmen market yang sangat sensitif terhadap harga, bisa bisa brabe nih dan ditinggal konsumennya. Penaikan harga ini memerlukan suatu perencanaan strategi yang sangat matang meliputi riset konsumen dan reaksinya terhadap kenaikan harga, penetapan scenario kenaikan harga dan uji lapangan, evaluasi dan kemudian persiapan eksekusi kenaikan harga.

Membuka pasar baru
Hal ini bisa dilakukan jika memang penetrasi marketnya sudah demikian tinggi sehingga produk mengalami kesulitan dalam meningkatkan profit perusahaan dan pada saat yang bersamaan produk yang dijual juga sudah maksimum menjangkau market sharenya. Dengan kondisi yang demikian, marketing manager mencoba membuka ceruk pasar baru untuk menjual produknya. Nah ini bisa dilakukan misalnya dengan melakukan segmentasi secara geographis, misalnya jika dulu pasarnya hanya di daerah jawa sekarang mulai dipikirkan untuk membuka pasar di Irian Jaya.

Memperbanyak frekwensi pemakaian
Nah pernah liat iklan yang bilang “sebaiknya di konsumsi 3 kali sehari”, dahulu pertama kali keluar produk ini tidak mengatakan demikian, namun mungkin dengan pertimbangan untuk meningkatkan sales dan profit perusahaan mereka mencoba melakukan behavior construction dengan membuat kebiasaan baru mengkonsumsi tiga kali sehari atau dengan kata lain memperbanyak frekwensi pemakaian.

Menciptakan manfaat pemakaian lain
Misalnya nih odol selain berfungsi sebagai pasta gigi juga dikomunikasikan sebagai obat luka bakar, nah ini khan membuat pembelian odol meningkat karena manfaat penggunaan lain, tapi hati hati juga sih karena bisa berbahaya buat image si brand itu sendiri.

Mengeluarkan Varian dan Kemasan yang lebih Ekonomis
Sampo nih misalnya, dengan mengeluarkan varian dan kemasan yang lebih ekonomis, segmen market yang grab akan semakin besar tentunya dan ini juga berujung pada peningkatan profit.

Nah kira-kira penjelasan singkat diatas bisa bermanfaat untuk meningkatkan profit perusahaan, tentu setiap strategi yang dipilih memerlukan perencanaan lebih lanjut apakah nanti bila diterapkan di pasar akan berhasil atau tidak dan setiap strategi yang dipilih juga harus didasarkan pada data dan fakta lapangan.

1 comment:

Fathi said...

Good expalanation. There were so much choices took by company. In competitive market, consumers are more knowledgeable

because they can compare company's price by others. In sum, consumers are price maker.

In this time, however, emerging new trend in business namely sharing facilities. It is more cost-effective way to reduce your price.

Company can share their capacity with their channel members, suppliers, or even with other company.

You can look this example like, "ATM Bersama". Those banks share their electronic service encounter facilities to provide service in

favourable cost. In result, those banks can save their money and use it in other sectors.

That is my comment. You can agree or not with this. But it must be remember. There is not always true or false in business, but

every cases must be treated in special approach, that may be not suit with other conditions or can't be applied in a wide range of
circumstances.