Aug 8, 2011

Brand Activation, Creating Sales or Buang-Buang Duit?



Banyak pertemuan saya dengan klien-klien membuat saya menjadi belajar banyak hal atau sebut saja dengan sebuah fakta di masyarakat :D Mungkin bagi beberapa orang terutama dari latar belakang agensi atau akademisi berpikir cukup idealis, tapi mau bagaimanapun yang berkuasa adalah mereka yang ada di masyarakat dan menjadi pelaku bisnis secara langsung.

Mengapa hal tersebut saya angkat pertama karena saya ingin membicarakan mengenai gap pemahaman dari sebuah activation. Beberapa kali bertemu dengan para calon klien, mereka menolak kami dengan menyatakan bahwa “Program kamu Cuma akan buang-buang duit saja!” Mengingat belum semua brand manager or even business owner paham dengan konsep membangun brand sebagai tools untuk create sustainability sales! Tapi ya masuk ke skala yang lebih mikro lagi sebuah aktivasi merk juga mereka tolak mentah-mentah karena menurut mereka Cuma akan buang-buang duit!
Oke, kalo kenyataannya demikian tentu ga ada brand atau company yang mau repot-repot mengaktivasi brand mereka. Kalau ujung-ujungnya bukan duit, bukan sales, rasanya juga ga ada yang mau repot-repot mendekatkan brand, membangun brand mengaktivasi brand sehingga semakin dekat dan berinteraksi dengan para konsumen. Jadi pasti ada sesuatu kan dengan aktivasi brand itu.

Anyway sama seperti kegiatan promosi ataupun komunikasi atau iklan, aktivasi merk hanyalah sebuah tools untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan jika Anda masih masuk kategori yang merasa aktivasi merk Cuma buang-buang duit, lalu jadikanlah Sales sebagai tujuan dari aktivasi merk Anda! Dan seluruh kegiatan aktivasi yang kami lakukan memang membantu para klien kami menciptakan sales!

Sebut saja sebuah klien manufaktur obat internasional (maaf kami belum bisa sebut brand nya karena ga semua strategi boleh dibeberkan) mereka mengadakan edukasi kepada masyarakat sekolah. Menurut Anda apakah mereka buang-buang uang untuk melakukan pendekatan tersebut? Ya jawabannya jika aktivasi tersebut tidak dilengkapi dengan strategi sinergi yang menangkap permintaan dari peluang yang diciptakan melalui aktivasi. Jadi jangan sampai anda menjudge para brand yang melakukan edukasi dengan “buang-buang uang”.

Lalu lain lagi contoh brand Yupi ini, (ini bukan klien kami) tapi menarik sekali untuk jadi contoh bahasan aktivasi brand ini, ini bukan kali pertama Yupi mengadakan aktivasi brand mereka di Pacific Place, Jakarta. Saya pernah datang dan lihat dua kali (ini yang kedua), kurang tahu juga mungkin lebih dari dua kali ya. Tapi pertama kali saya lihat saya langsung bertanya-tanya “buat apa yah Yupi repot-repot bangun kapal segede gambreng dengan ditempeli permen-permen yupi di seluruh kapal bajak laut tersebut” untuk tujuan awareness dan WOM? Bisa jadi! Karena hal-hal unik tentu akan mengundang perbincangan di masyarakat dan mediapun dengan sukarela meliputnya.

Tapi ada di balik itu yang ternyata adalah tujuan utamanya. Bukan WOM, bukan juga awareness (malah 2 hal ini menjadi imbas positif dan tujuan pelengkap) tapi yang utama adalah to create sales! Kenapa? Karena saat anak-anak atau siapapun mau masuk ke dalam kapal bajak laut yang menarik itu harus membeli permen Yupi. Dan Yupi dengan sangat cerdasnya memahami insight dari para anak-anak membuat mereka merengek orang tua mereka membelikan Yupi dan tadaaaaa.... anak-anakpun senang Yupi pun meningkatkan penjualannya.

Lalu sempat saya juga bertanya-tanya mengapa mereka memilih venue di Pacific Place yang merupakan pusat perbelanjaan yang sangat eksklusif, mengapa tidak di mall-mall yang lebih merakyat pikir saya. Lalu saya menemukan jawabannya setelah saya berdiri dan mengamati stand penjualan Yupi (tiket masuk kapal bajak laut itu) selama beberapa menit. Dengan mudahnya target market kelas atas merogoh puluhan ribu untuk sekedar membeli permen Yupi mengabulkan keinginan si anak, bahkan tiket pun tidak jarang dibeli lebih dari 1 karena biasa baby sitternya harus ikut masuk juga :D

Jadi.. apakah aktivasi brand itu selalu buang-buang uang? Semoga Anda sudah berubah pikiran ya sekarang. Jangan lupa bahwa berbagai tools/media tersebut bisa Anda manfaatkan untuk berbagai alternatif tujuan. Tidak melulu untuk membangun awareness, create WOM, create community atau apapun. Tapi pada dasarnya yang terpenting adalah strategi di balik semua itu yang sinergi mengarahkan pada penciptaaan peluang dan kemampuan menangkap peluang tersebut untuk diconvert menjadi sebuah peningkatan penjualan J

3 comments:

Bukik said...

Wah dapat inspirasi.......terima kasih

KebayoranGrosir said...

Cara cermat melihat peluang, dengan kemasan yang unik kadang mengecoh apa tujuan sebenernya .....tks,informasinya sgt bermanfaat.

Melly said...

Dear Mba Sarita,

bagaimana mengenai cost rationya ya? Gak mungkin kita invest terus dalam waktu panjang. Mohon pencerahannya :D