Memasarkan produk untuk anak-anak kecil, balita, bahkan bayi, tentu saja berbeda dengan memasarkan produk remaja atau dewasa. Kita semua pastinya tahu mengapa.. yup! Karena mereka belum dapat memutuskan sendiri apa yang baik untuk mereka konsumsi. Jalur terdekatnya adalah tentu saja orang tua. Orang tua pun terdiri dari ayah dan ibu, penentu utama konsumsi anak tentu saja ibu, bahkan untuk konsumsi seluruh anggota keluarga. Habit seperti inilah yang sejak dari dulu dijadikan patokan dalam melakukan pendekatan dari para produk bayi atau anak kecil. Terutama produk yang berkaitan dengan kesehatan.
Istilah parenting pun sudah lama ada, terutama bagi anda yang sering baca majalah untuk para ibu, seperti Good Housekeeping, Mother&Baby, dll. Istilah parenting di sini berarti aktivitas mengasuh atau mendidik anak. Yang menariknya, akhir-akhir ini aktivitas parenting sedang “trend” di kalangan produk susu untuk anak-anak. Bayangkan saja, secara bersamaan Dancow, Frisian Flag dan Enfagrow (dan Enfakids) A+ melakukan aktivitas parenting di berbagai media, baik event, TVC, TV Talkshows, Radio, dll. Tapi memang menjadi ciri khas tersendiri terlebih di Indonesia, tema aktivitas/komunikasi seringkali menjadi generik, karena sesama pelaku industri “tidak mau kalah” satu sama lain (seperti XL yang langsung juga meluncurkan TVC cinta Indonesianya sendiri, tidak lama setelah Telkomsel meluncurkan hal serupa).
Apa sebenarnya manfaat aktivitas parenting ini dan apa hubungan nya dengan konsumsi produk? Lagi-lagi dalam pendekatan kepada konsumen dewasa ini, hard selling tentu saja sudah basi. Basi dalam artian menciptakan bad perseption di mata konsumen, dan di era seperti sekarang ini di mana pesaing sudah sangat menjamur, konsumen bisa dengan mudah switch ke produk pesaing, hanya karena mereka “BT” dengan suatu brand. Soft selling di sini sangat diandalkan dalam aktivitas pemasaran dewasa ini. Soft selling bisa dalam bentuk berbagai hal, dalam hal ini parenting dikategorikan sebagai aktivitas edukasi.
Edukasi, terutama bagi segmen ibu-ibu muda sangat efektif. Mereka yang masih belajar menapaki dunia “ke-ibu-an” sekaligus menjadi kesempatan produk untuk masuk menjadi good image di benak mereka. Dalam menciptakan good image inilah, edukasi dipersembahkan kepada para ibu-ibu. Sama halnya dengan klien pakaian bayi yang kami tangani, aktivitas edukasi menjadi jalan yang efektif untuk “mendekatkan” produk dengan konsumen (mendekatkan bukan menjual). Seperti mengadakan seminar dan edutainment sangat menarik untuk ibu-ibu, karena mereka memang membutuhkan informasi tersebut. Salah satu langkah yang kami lakukan adalah menciptakan media Information Pocket for Mother and Baby. Di dalamnya dengan mudah kami juga menyisipkan informasi produk, dan mengapa mereka memang lebih valuable memilih produk tersebut.
Sama seperti strategi yang kami lakukan, Dancow misalnya yang memboyong artis Rina Gunawan untuk membawakan event Parenting, roadshow kota-kota besar di Indonesia. Di dalam event tersebut nilai edukasi lah yang dijadikan magent supaya para ibu-ibu mau datang (ketemu artis adalah alasan ke-2nya!). Di sana tanpa sadar para ibu-ibu akan di “brain wash” melalui warna-warna kuning Dancow, dan anak-anak yang dibawa ke sana, diberi kesenangan tersendiri yang menumbuhkan perasaan cinta Dancow seperti taglinenya “Aku dan Kau suka Dancow”. Belum lagi ditambah jingle yang terus terngiang ngiang sampai di rumah. Selain aktivitas brainwashing tersebut, para ibu juga diberi pengetahuan tentang keunggulan produk dan mengapa mereka wajib memilih produk dibandingkan pesaing. Dan terlebih lagi Dancow menanamkan good perseption tentang brand, bahwa Dancow adalah brand yang perduli terhadap kemampuan ibu-ibu dalam mendidik dan membesarkan si kecil, dalam hal ini menyisipkan pesan moral, produk yaitu bahwa brand memiliki visi yang sama dengan para ibu-ibu yaitu memberikan yang terbaik buat si kecil.
Melalui pola pikir inilah, para ibu-ibu akan menganggap bahwa Dancow memang produk yang cocok untuk anak saya, karena selain bermanfaat, memiliki visi yang sama dengan saya.
No comments:
Post a Comment