Nov 14, 2017

Q&A. Target + Passion + Investor

Sudah lama sekali ga nulis nih, alasan klasik sih terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga menyempatkan waktu untuk menulis menjadi sesuatu yang "langkah".

Sering sekali saya berpikir bagaimana yah biar ide menulis bisa ngalir gitu ajah, sometimes idenya lagi ada eh lagi pas dijalan, sudah di depan komputer hilang tanpa bekas haha sampai tadi di mobil, dalam kondisi dingin dan hujan yang rintik-rintik terpikirlah sesuatu yang lebih sederhana untuk ditulis tapi Insya Allah punya manfaat yang sama dengan tulisan-tulisan dalam bentuk artikel, apa itu?

Q & A, Yap, tiap minggu ada-ada ajah pertanyaan soal bisnis baik secara langsung, melalui social media, curhat di DM ataupun di channel lainnya, kadang pertanyaan yang sama berulang dan saya rasa bagus juga kalo saya tuliskan ajah (bisa gantian dengan menulis artikel) sehingga bisa dibaca oleh temen-temen semua yang mungkin punya problem yang sama dalam bisnisnya. Or bisa juga tuliskan pertanyaan di kolom komen, Insya Allah saya balas jika saya rasa ada sedikit kemampuan untuk menjawabnya.

Seperti tadi sore ketika ngobrol santai dengan beberapa temen-temen MBA ITB ada beberapa pertanyaan yang mereka tanyakan, nah kita mulai yuk. Btw mungkin tidak 100% sama pertanyaan tapi saya modif2 dikit biar lebih kontekstual tentunya.

1. "Mas gimana yah buat nentuin berapa besar target jualan buat bisnis saya, rada bingung soalnya untuk menetapkan target buat orang salesnya"


Nah ini pertanyaan bisa ditebak, pemula bisnis banget yah, tapi eits jangan salah banyak sekali loh yang berbisnis bingung sebetulnya dia mau jual berapa banyak karena biasanya "yang penting jualan dulu" hehe, kamu termasuk tidak? Soal menetapkan berapa banyak yang harus dijual ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebetulnya

Base on target revenue yang ingin dicapai
Dengan tercapainya revenue or omset biasanya pengusaha sudah punya target profit dari sana sehingga penting sekali untuk dibuat dari awal rencana target omset, profit dan cost buat bisnis kita jadi ada ARAH yang ingin dicapai.

Masimalisasi Kapasitas produksi
Nah kalo ini target dibuat berdasarkan berapa banyak produksi/ produk yang bisa dihasilkan misalnya dalam 1 bulan sehingga inilah dasar menetapkan angka penjualan. Tapi kembali lagi tetap saja hal ini dibuat harus punya acuan target omset, cost dan profit yang ingin dicapai ujungnya.

Jadi yg paling utama adalah soal nentuin target adalah sudah punya secara tertulis PROFIT, REVENUE dan COST nya blom? Hayo dibuat klo blom. Setelah dibuat, pertanyaan selanjutnya SIAPA YANG MENGEKSEKUSINYA? ini penting sekali karena hanya dengan EKSEKUSI jualan roda bisnis bisa jalan.

2. "Mas, saya rada bingung passion saya apa yah, semua hal pengen saya lakukan saat ini"

Hehe passion situ kok tanya ke saya, piye iki, yah mana bisa saya jawab pertanyaan seperti ini haha, tapi ok lah coba kita gali-gali dikit soal passion dengan sebuah pertanyaan sederhana, "suka apa dan mau apa saat ini dan nanti?" Suka sesuatu yang membuat kita "tulus" menjalankan apa yang ingin kita jalankan "mau" adalah hasil yg kita harapkan dicapai dari "suka". Saya sukanya nulis nih, pengennya sih jadi penulis terkenal than WORK HARD FOR IT, that your passion. Saya sukanya olahraga nih pengennya sih jadi atlet terkenal than WORK HARD FOR IT that your passion. Saya sukanya Ngajar pengennya kelak jadi guru, than WORK HARD FOR IT, that your passion.

Nah soal passion apakah bisa jadi "DUIT" ini VALUE ADDED yang harus DISIAPKAN, gimana maksudnya? ya karena menjalankan PASSION kalo mau jadi duit itu butuh strategi dan persiapan, kita harus menambah bekal diri kita dengan BUSINESS SKILL sehingga passion kita bisa kita convert menjadi DUIT. Contoh klo jadi penulis, coba pelajari bagaimana memasarkan buku melalui reseller dengan harga tinggi misalnya, bagaimana buku kita bisa cuka dijual di Amazon dalam berbagai bahasa, nah semua ini butuh ilmu sehingga PASSION + BUSINESS SKILL = DUIT, jadi menjalankannya enak senang dan juga menghasilkan karena kita ga bisa hidup hanyak dengan passion ajah.

3. "Business ternyata sulit juga yah apalagi kalo kita pake investor di awal mas, gimana seharunya?"

Susah memang urusan sama investor tapi lebih susah lagi mau bisnis ga punya duit dan ga ada investor, lah piye mulai bisnisnya hehe. Soal investor ini bahasan yang selalu menarik dan ga pernah ada habisnya, tapi berdasarkan pengalaman saya ada beberapa point yang mungkin bisa diperhatikan soal berurusan dengan investor
  1. Pastikan berurusan dengan investor yang NGERTI BISNIS. artinya dia tau kalo bisa itu BISA UNTUNG BISA RUGI bukan MAU UNTUNG giliran RUGI MINTA BALIK DUIT. 
  2. Bisa kasih VALUE ADDED. artinya apa? Carilah investor yang punya nilai tambah dari sekedar duit, misalnya bisa kasih akses, pasar, channel dan bahkan bimbingan untuk kita bisa berkembang.
  3. HITAM di ATAS PUTIH, make sure dibuat perjanjian dengan notaris mau itu investornya nenek kita sekalipun, ntar kalo bisnisnya jadi miliran bisa jadi nenek lo berubah. Tulis yg jelas hak dan kewajiban, aturan main dan semua yang perlu untuk dituliskan.
  4. VISI dan NILAI yg SAMA. Penting nih untuk menggali investor tersebut apakah punya visi dan nilai yang sama dengan kamu, misalnya kamu punya nilai2 kemanusian yang sangat besar untuk bisa melalui bisnis memberi kontribusi pada masyaratk sementara investor kamu tipenya kapitalis banget, pelit dan ga mau hasil bisnis dibagi2 buat banyak orang.
Nah minimal 4 kreteria diatas bisa jadi dasar acuan untuk mencari Investor buat bisnis kita, jadi saran saya jangan pernah cari investor SIAPA AJAHLAH yang penting ada duit dulu, saat ini hal tersebut mungkin terlihat opsi terbaik tapi ke depannya kita tidak pernah tau dengan siapa kita berurusan.

Nah semoga 2 pertanyaan di atas bisa jadi sedikit sharing untuk temen-temen yang mungkin kebeneran punya pertanyaan yang sama. Insya Allah. Mohon doanya juga agar bisa istiqomah nih nulis hehe.

Artikel yg juga sering di baca

10 Ide Promosi untuk Meningkatkan Penjualan Toko Anda tanpa DISKON!
5 Cara Naikin Profit tanpa Naikin Penjualan
The Power of IG Recommendation
Kisah Sukses Penjualan dgn Lubang Odol "Lebih Besar"

Note.
Silahkan jika ingin di repost atau disebarkan ulang seluruh konten yang ada di dalam blog ini untuk tujuan sharing dan berbagi ilmu. Dilarang untuk penggunaan komersil.

2 comments:

Letisia said...

Bagus artikelnya.. InsyaaAllah sangat bermanfaat.. Btw, maaf, di point 2 mungkin maksudnya "then" ya, bukan "than". CMIIW.

ira indira said...

Artikelnya bagus Pak, bermanfaat dan mudah di pahami sy yg suka bingung mau bisnis ini itu, sekarang udah sadar harus fokus satu, then work hard for it.

Salam,
Ira Indira owner @martabakmadras