Mar 28, 2017

Bisnis Kuliner Apa yang Potensial?

"mas Rex, bisnis kulinner apa yah yang kira-kira potensial untuk digarap, lagi kepengen coba peruntungan di bisnis kuliner nih mas?"

Ini pertanyaan yang mungkin sudah ga terhitung jumlah ditanya oleh temen-temen yang tertarik untuk terjun ke dalam bisnis kuliner, mungkin salah satu pertanyaan bisnis terbanyak yang saya temui selama ini hehe, karena mungkin saya juga orang kuliner kali yah or memang kalo mau start bisnis sepertinya bisnis kuliner "terlihat" lebih mudah dimasuki dan cukup menjanjikan.

Nah untuk menjawab pertanyaan di atas, saya jadi terpikir untuk dituliskan ajah jawabannya sehingga mudah untuk siapapun yang ingin tahu mendapatan jawabannya secara gamblang dan tentu lumayan itung-itung traffic ke blog yang udah lama banget saya tulis ini meningkat lagi hehe, maklum berat sekali rasanya untuk rajn nulis ditengah kesibukan yang luar biasa saat ini.

Ok balik lagi, bisnis kuliner seperti apa sih yang potensial dan punya peluangan yang masih sangat besar untuk digarap? Bisnis kuliner apa sih yang cukup menjanjikan untuk bisa jadi masa depan hidup kita dan jadi tumpuan ketika kita memutuskan untuk menjadi pengusaha kuliner?

Ok coba saya sharing point-point nya tapi sebelum itu perlu sekali untuk dipahami bahwa it is not easy world, dunia usaha termasuk di dalamnya kuliner bukanlah "golden tickets" untuk kita bisa sukses, banyak sekali tantangan, masalah dan peluang untuk gagal, so saran saya, jika sudah melihat peluangannya (What) maka kita perlu membekali diri dengan (how) nya. Ok let's go.


1. Pasarnya Besar
Ini kunci pertama, apalagi kamu seorang pemula di bisnis kuliner. PASTIKAN PASARNYA BESAR, saya tidak menyarankan untuk bertaruh di bisnis yang niche atau sangat tersegmen. "Wah tapi mas kalo pasarnya besar, pemainnya juga banyak dong", pastinya, karena itu balik lagi bisnis butuh ilmu, klo ngerti ilmu marketing misalnya, bagaimana menciptakan kategori produk baru, membangun differensiasi yang kuat tentu kita punya peluang itu bisa berhasil.

2014 ketika saya membangun Warunk Upnormal, tidak ada warung indomie dengan gaya cafe seperti Starbucks, wifi kenceng, colokan banyak dengan sentuhan modern dalam pengelolaannya, saat itu industrinya betul2 berubah dengan adanya Warunk Upnormal dan berkembang dan saat ini Maret 2017 sudah ada 36 cabang Warunk Upnormal di berbagai daerah di Indonesia. Bisa lihat pointnnya? YES PASARNYA BESAR, siapa yang tidak makan Indomie? Tapi dengan ilmu kita bisa buat perbedaan bukan?

nah sekarang saya tanya, SATE, WARTEG, PECEL, SOTO, SIOMAY pasarnya besar tidak? Hayo artinya peluang bukan?

2. Feasibel
Feasibel ini artinya mungkin untuk dieksekusi oleh kita pribadi, setelah kita lihat peluang pasarnya besar, kita harus kembali mengukur potensi yang kita miliki dan disesuaikan agar bisnis kuliner tersebut bisa dijalankan. Misal klo modal masih kisaran 50 juta, yah buatlah konsep bisnis yang kuat dengan kurang lebih 50 juta, kecuali ajak-ajak investor, cuman saran saya sih enakan kerjain sendiri dulu ajah jadi ga banyak beban.

"Wah berat bersaing dong mas nanti, keburu dicontek orang", nah ini balik lagi kudu punya ilmu management, saya memulai bisnis kuliner pertama kali 2013 modal 100 juta kok, duit dari mana? udunan sama temen-temen (artinya mending bisnis bareng klo modal ga kuat, tapi jangan utang yah apalagi pake bunga, cari yang berkah-berkah ajah). Temen saya bisnis Cilok modal 30 jute sekarang jadi jutawan dengan profit puluhan juta per bulan, mau alasan apa? Satu hal yang menjamin bisnis tidak berhasil itu bukan soal uang, tapi ga punya ilmu.

So, dengan uang 50 juta, buat warung soto or warung tegal masuk akal dong?

3. Infrastuktur Mendukung
Infrastruktur ini apa sih? Bisa apa ajah, asal mendukung untuk bisnis yang kita jalankan, gini ekstrimnya, klo kita mau bukan bisnis "Swike, Kodok Goreng" nah emang gampang cari bahan bakunya? Gampang cari karyawan yang mau masak kodok? Nah ini namanya infrastruktur tidak mendukung, cari bisnis kok ribet-tibet amat.

Coba kalo buka warung Soto, apa yang susah dicari dari sisi bahan baku? Ayam, sayur, rempah apapun ada di pasar. Karyawan susah ga carinya, wong tinggal celup2 dan masak kok, kasih SOP beres khan. Nah artinya penting ketika ingin berbisnis kuliner, pastikan secara infrastruktur mendukung sehingga hal ini tidak jadi masalah ke depannya.

Yah kecuali kita udah pengalaman kemudian mau punya bisnis yang lebih kompleks sih ndak apa2, toh memang sudah mengerti, tapi kalo baru mau dan pertama kali berbisnis kuliner, udah ga usah macem-macem, cari ajah yang secara support dalam berbagai hal seperti bahan baku dan SDM memang mudah.

Semoga tulisan ringan di malam hari ini (memang lagi malem ini jam 23.25) bisa memberikan sedikit inspirasi dan jadi amalan yah buat temen-temen yang baca. Insya Allah.

Semoga Bermanfaat.

Artikel Favorit yg sering dibaca juga:

30 Creative Sales Ideas Untuk Cafe/ Resto
10 Ide Promosi untuk Meningkatkan Penjualan Toko Anda tanpa DISKON!
7 Tips Menyusun Program Pemasaran
1000 Nasi Goreng Gratis, Bayar Pake Doa
Pecat Konsumenmu

1 comment:

Anonymous said...

Mas Rex, saya dulu punya usaha yg sudah mulai berkembang, hingga sudah ada 4org yang meminta kerjasama. Tapi, kemudian ada usaha dgn brand besar menggusur usaha kecil saya. Rencana saya untuk kembangkan usaha saya pun gagal didepan mata. Saya kesulitan untuk membangun usaha lg (kesulitan dlm cari lokasi, modal berkurang, sistem yg dibuat pun sudah tidak sesuai digunakan)
Alhamdulillah Usaha kecil ini sudah saya coba rintis lg. Walaupun sangat sulit
Bagaimana mas menyikapi agar saya cepat berkembang lg?