"Pak seberapa penting menentukan nama brand dalam sebuah bisnis?" Pertanyaan ini mendadak muncul ketika saya mengisi sebuah seminar dengan Topik Strategi Marketing Kuliner. "Khan kita sering liat juga tuh pak ada yang namanya simple-simple ajah bahkan pake nama yang punya tapi bisnisnya lancar dan sukses".
Ok pertanyaan seperti ini memang cukup asik buat dijadikan diskusi, toh dulu membuat rokok dengan brand name Gudang Garam, Djarum Super, atau brand Kopi Kapal Api, bisa tetap besar dan menjadi brand yang luar biasa seperti hal nya nama-nama keren A Mild, Clavo dan sebagainya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut saya melanjutkan dengan sebuah pertanyaan "Bapak kalo sekarang bawa ingin membuat brand rokok, percaya diri tidak memberi nama Rokok Bapak tersebut dengan nama Gudang Peluru?" Suasana hening sebentar dan kemudian saya melanjutkan sharing dengan sebuah argumentasi,
"apa yang bisa dilakukan dahulu mungkin sudah tidak relavan dengan kondisi sekarang karena konsumen, pesaing, pasar selalu berubah mengikuti jaman dan setiap pebisnis harus bisa dealing dengan kondisi tersebut jika ingin sukses".
Dulu memberi sebuah nama brand mungkin bukanlah bagian proses penting dalam membangun kegiatan sales dan marketing karena perusahaan dan juga mungkin konsumennya saat itu fokus/ beroreintasi pada PRODUK. istilah bahasa teman saya "lu punya barang bagus, harga cocok, gua beli". Yang punya Gudang Garam mungkin berpikir saat itu 'ah ini ajah namanya" tanpa perlu melakukan riset konsumen, mempelajari kompetitor dsb karena focusnya adalah membuat produk yang disukai oleh konsumen, tapi jika Anda bicara kondisi dulu disama ratakan dengan kondisi sekarang mungkin sekali brand Anda berakhir dengan tragis hanya karena sebuah nama.
Jadi setelah panjang lebar saya jawab "Penting sekali" untuk memberikan nama Brand bagi bisnis kita dengan benar dan direncanakan dengan baik jika kita bicara kondisi saat ini. Nah mungkin sudah cukup banyak yang bahas tapi it's ok lah kita ulang lagi, apa ajah sih yang penting diperhatikan dalam memberi nama brand bagi bisnis kita.
1. Siapa target market Anda
yah ini pertanyaan yang sangat penting ketika Anda ingin memberikan nama brand untuk bisnis Anda, kepada siapa Anda akan menjual produk Anda?. Perbedaan target market jelas akan memberikan pengaruh besar pada penamaan brand, coba bisa Anda bayangkan tidak ketika Anda ingin memberika nama brand alat dapur Anda menggunakan nama yang punya kesan remaja anak-anak misalnya Chibby, lah bagaimana mungkin ibu-ibu yang jadi target market Anda mau membeli brand alat dapur dengan nama Chibby? Lucu sih tapi mbok yah dilihat siap target marketnya.
Tapi Anda ingin menjual sebuah brand di sebuah daerah katakanlah di jawa dengan nama brand Silit (dari jerman), wah bisa bahaya besar ini nama brand tersebut di daerah jawa bukan? Jadi sekali lagi lihat dulu dengan siapa Anda berbicara dan siapa yang yang kelas mengkonsumsi brand Anda.
2. Positioning seperti apa yang ingin dilekatkan
Elite Coffee, apa yang terlitas dibenak Anda ketika mendengar nama tersebut? "Wow tempat Kopi keren sepertinya, yang dateng pasti keren-keren dan harganya pasti di atas rata-rata". Nah tepat seperti itulah sebuah nama kadang bisa memberikan informasi mengenai sebuah brand bahkan ketika konsumen belum mendapatkan informasi yang detail mengenai brand tersebut.
Jadi dari sini penting sekali dalam memilih sebuah nama brand karena nama memberikan sebuah makna yang bisa diproses oleh benak konsumen bahkan ketika informasi belum di dapat secara detail. Bagaimana jika nama tersebut tidak membuat konsumen membangun persepsi apa2?
Saya katakan tidak ada salahnya seperti halnya Sony, Samsung, LG, ketika pertama kali nama tersebut muncul mungkin tidak ada asosiasi apa2 terhadap nama tersebut, tapi ingat untuk kemudian membangun positioning terhadap nama tersebut membutuhkan PROSES dan BIAYA yang tidak sedikit, Nah pertanyaannya adalah siapkah Anda denga resiko tersebut? Jika tidak saran saya buatlah sebuah nama yang lebih diasosasikan dengan bisnis yang ingin anda bangun, cara paling mudah adalah melekatkan brand name dengan product catagory, misal Addictive (name) Coffee (Category) menjadi Addictive Coffee.
3. Strong Nama: Mudah disebutkan & Diingat
Coba Anda sebutkan brand Anda ke sekelompok orang secara sponstan, setelah itu lupakan dan alihkan topik pembicaraan mengenai hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan brand Anda tersebut, setelah 20 menit tanyanya kembali nama brand Anda tersebut, kalo dari 10 orang yang di awal sudah mendengarkan 8 tidak dapat menyebutkan kembali brand Anda itu sudah bisa jadi indikasi awal nama brand Anda kurang kuat
Kemudian sebutkan brand Anda ke se kelompok orang dan kemudian minta kembali mereka sebutkan brand Anda dan di spelling kalimatnya, lihat apakah mereka dapat menyebutkan nama brand Anda dengan betul dan bisa menyebutkan hurup per hurup nama brand Anda tersebut? Jika tidak seperti point di atas, nama yang Anda buat mungkin ada indikasi tidak mudah di lafalkan.
Saya tidak bilang bawah brand yang sulit diingat dan dilafalkan tidak akan sukses, tapi kedua hal tersebut di jaman hyper competition saat ini akan membuat Anda mengeluarkan cost yang lebih besar untuk membangun brand Anda dan itupun tidak ada jaminan bisa sukses, sehingga pertanyaan mengapa harus bertaruh?
4. Amankan online name
Nah ini juga sangat penting nih, sebelum memutuskan untuk memberikan sebuah nama, coba cek di seluruh media online dan social media apakah nama yang ingin Anda gunakan tersebut available dan belum digunakan oleh orang lain, atau jikapun sudah digunakan tidak punya kaitan industri yang kuat serti di benak orang tidak membentuk sebuah positioning yang kuat terhadap nama tersebut.
Jadi seperti akun twitter, domain website, facebook group dan selurh social media yang ada coba di cek dan kemudian "diamankan" terlebih dahulu sehingga ketika brand Anda di launching seluruh yang berkaitan dengan nama tersebut sudah aman dan bisa Anda gunakan untuk membangun brand Anda. Jangan misalnya Anda punya cita-cita membangun Toko Emas dengan nama Sinar Terang, ternyata akun twitter Sinar Terang sudah dikuasi oleh orang lain yang juga ternyata brandnya terkenal walapun di bidang elektronik, hal ini akan membuat effort Anda membangun brand menjadi lebih berat dan itu artinya biaya yang tidak sedikit.
5. Tidak menyangkut paten orang lain
Terakhir tentu, sebelum menggunakan nama brand pastikan sudah dicek kepastian hukum dari nama tersebut, lebih baik Anda pastikan dulu daripada di belakang hari malah jadi masalah yang mungkin sekali merugikan bisnis Anda.
Contoh yang sering dibahas mengenai kasus paten ini adalah penggunaan nama Kopi Tiam, karena semua berasumsi Kopi Tiam adalah merek generic jadi ajah beberapa tepat kopi menggunakan Kopi Tiam diawalan brandnya, yang terjadi kemudian apa? ternyata Kopi Tiam adalah paten milik seseorang sehingga seluruh kedai kopi yang menggunakan nama Kopi Tiam harus mengganti brandnyanya, kalo sudah begini bukankah malah membuat Anda keluar cost yang tidak sedikit?
Happy weekend, semoga tulisan singkat ini sedikit memberi manfaat.
Creasionbrand I Creative Sales & Brand Partner
Rekomendasi Buat di Baca
Jangkrik Rambo
8 Tips Melakukan Konversi (Jualan) di Website
5 Tips Copywriting yang Pasti di Baca
Calon Gubernur Gaul
Buy-ology, Eyang Subur dan Ritual Marketing
2 comments:
Nama brand tempat saya "kampez". Saya dibidang bisnis kuliner, awal saya membuat nama tersebut, sy belum tau artinya. Ternyata artinya adl 'maaf' dal*man. Dan Allhamdulilah skrg sudah ramai dan banyak yg kenal. Tapi sy masih bimbang dgn nama ini. Apa sy ganti tapi sudah banyak yg kenal, atau tetap?
Terima kasih atas inspirasi dan ilmunya, sungguh bermanfaat untuk saya menjalankan bisnis..
Terima kasih,
Jammy
Post a Comment