Fenomena menjamurkan bisnis skala kecil di bandung saat ini menyajikan sesuatu yang sangat menarik bagi diri saya khususnya bila dilihat dari sisi marketing. Mungkin hampir setiap minggu ada ajah bisnis baru yang muncul untuk akhirnya tenggelam bahkan hanya dalam hitungan 3 bulan setelah bisnisnya berjalan, yah entah ditutup karena ownernya menyadari ada yang salah dengan bisnisnya ataupun memang secara operasional sudah tidak kuat lagi menanggungnya.
Sangat sering sejak beberapa tahun ke belakang saya mendatangin tempat makan baru entah itu dengan konsep cafe maupun restauran baik secara pribadi sukarela maupun dalam kapasitas di undang sebagai bagian dari komunitas cerita perut yang kami miliki di bandung (
www.ceritaperut.com) yang pada akhirnya tempat makan tersebut hilang di telan persaingan atau bahkan ditelan oleh masalah tempatnya sendiri. Satu pertanyaan kok bisa?
Nah tulisan kali ini saya ingin sedikit sharing mengapa kebanyakan bisnis kuliner yang pada awalnya sangat menjanjikan bagi ownernya dengan mimpi-mimpi akan berkembang besar dan sebagainya akhirnya malah menjadi mimpi buruk, menyebabkan kerugian yang tidak sedikit (bahkan salah satu sahabat saya sampai miliaran).
1. Alergi/ Anti atau Ga Ngerti Riset
Saya perhatikan sebagian besar penyebab banyaknya tempat makan yang gagal adalah karena gagal memahami pasar dengan betul, lebih edannya lagi kebanyak tempat mungkin hanya melakukan riset-risetan atau bahkan tidak melakukan riset sama sekali dan berdasarkan
"feeling" dengan beraninya tempat-tempat ini berinvestasi dengan "ide"nya.
Sebagai contoh, kalo keluarga (kakek, nenek, bapak, ibu, teman dan sahabat) udah bilang makanannya enak, eh langsung ajah yakin bahwa makannnya enak padahal bisa jadi mereka bertanya pada orang yang
"salah", yah iyalah keluarga, mana mungkin memberikan insight yang tepat apalagi secara konsep tempat dan produk bukan merekalah target market kita.
Lebih parah kebanyakan memutuskan berinvestasi karena feeling
"sepertinya besar marketnya" SEPERTINYA. Feeling adalah salah satu contoh pengambilan keputusan bisnis yang sangat besar resikonya apalagi Anda bukan pebisnis yang sudah makan asam garam di dunia bisnis dan bisnis kuliner khususnya.
Jadi? Lakukan RISET, jika perlu bayar konsultan riset sehingga memberikan gambaran jelas mengenai bisnis yang akan Anda jalankan, lebih baik nambah 50-100 juta untuk mendapatkan gambaran yang clear mengenai bisnis Anda daripada mempertaruhkan uang ratusan atau miliaran tanpa arah yang jelas. Apa jadinya jika hasil riset ternyata mengatakan
"STOP jangan BUKA BISNIS INI, RUGI", yah paling hebat Anda cuma rugi 50 juta buat bayar konsultan risetnya that's it.