Hmmm bingung mau nulis apa, hal ini sering kali saya alami ketika ada waktu untuk menulis namun ide belom muncul di kepala, jadi yah tengak tengok kiri kanan, buka-buka website dan artikel yang diharapkan bisa memberikan inspirasi sebagai bahan tulisan hehe (ini tips lo buat nulis).
Nah minggu ini hal diatas terjadi lagi hehe, blom ada ide yang "jrenk" untuk dijadikan bahan tulisan, tapi kebetulan saya teringat sebuah ebook menarik dari Brad Sugar mengenai 5 Ways untuk increase your business profit yang terdiri dari lead generation, coversation rate, number of transaction, avarage sales dan profit margin.
Nah coba yuk kita lihat yang increase profit margin, apa ajah sih yang bisa dilakukan untuk meningkatkan Profit Margin bagi perusahaan kita yang saya rangkum dari Brad Sugar.
Ini cara paling sederhana dan cukup banyak menjadi pilihan bisnis owner untuk meningkatkan Profit Margin usahanya. Peningkatan harga ini kesannya mudah dilakukan namun impactnya perlu dipelajari dan dianalisa terlebih dahulu sebelum dilaksanakan dari tiga sudut pandang yaitu company, pesaing dan konsumen.
2. Fokus pada produk bermargin tinggi
Push atau fokus penjualan pada produk yang mendatangkan margin lebih besar. Sebagai contoh bila anda memiliki cafe, tentu tidak semua item produk yang dijual mendatangkan untuk yang sama besarnya, nah coba produk yang memiliki margin lebih besar di"angkat" melalui promo sehingga bisa terjual lebih banyak dibandingkan produk yang memiliki margin lebih kecil.
Hehe ya iyalah, pastinya ini sih. Discount sudah pasti akan memberikan efek margin yang lebih kecil dari sebelumnya. Nah strateginya adalah kombinasi dengan strategi yang no.2, berikan discount untuk produk dengan margin kecil dengan ketentuan membeli produk dengan margin yang lebih besar misalnya.
Nah ini mungkin cocok untuk perusahaan yang bertindak sebagai manufaktur, guna meningkatkan Profit Margin, mereka bisa membuat brand sendiri dan menjual brand tersebut dengan harga yang profit yang lebih besar tentunya daripada mereka hanya melayani pesanan industri.
Bahasa sederhananya "buang" client yang kurang menguntungkan, fokus dan tingkatkan kualitas service pada client yang memang menguntungkan dan juga pemasaran untuk mentarget klien yang mendatangkan profit margin yang besar hehe. Bahasa "buang" ini jangan dikonotasikan dengan cara yang "hard" yah namun dengan cara yang soft tentunya, misalnya jika Anda perusahaan design, si klien yang "kurang" menguntungkan ini kontak mau order, nah bisa bilang misalnya "aduh pak maaf 2 bulan ke depan kita full, takut service dan deadline tidak terpenuhi, saya rekomendasikan bapak ke agency lain yah", kalo perlu kasih kenalan agency lainnya jadi hubungan kita tetap terjaga.
Kalo Agency yang di rekomendasi jelek dan klien komplain, bagus itu sih, kesempatan ngasih tau dia bahwa dengan kualitas dan layanan kita selayaknya lo bayar gua lebih mahal hehe.
Nah internet memang bisa memotong banyak sekali cost yang ujung-ujungnya tentu meningkatkan profit margin dari perusahaan kita. Paling hot tentu contoh Kripik Ma Icih, alih-alih membuka toko sendiri, online menjadi pilihan mereka untuk memasarkan produknya, dari online inilah terbentuk komunitas dan "jendral-jendral" yang menjadi distributor kripik mereka (yes tanpa cost untuk membuat toko sendiri, membayar karyawan dan segalam macam operasiona cost yang muncul tentunya).
Loh apa hubungannya dengan Profit margin point yang ini? Sangat berhubungan bila Anda berbisnis di mana bisnis tersebut sangat mengandalkan "manusia" untuk melakukan penjualan. Misalnya agen Asuransi atau product MLM. Dari dahulu rasanya setiap pelaku bisnis ini sepakat bahwa training SDM punya peranan yang sangat besar dalam meningkatkan Profit Margin perusahaan.
Skema marketing dalam beberapa bisnis seperti direct selling, finance dan jenis perusahaan lainnya memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan profit margin perusahaan. Pemberian reward dan funishment akan memberikan efek besar dalam hal ini, bahkan dengan skema yang tepat profit margin perusahaan bahka bisa terdongkrak dengan cepat karena adanya shifting karyawan kompetitor ke perusahaan kita.
Yah gampangnya ngurangi cost SDM lah sembari mempertahankan tingkat penjualan atau bahkan membuat strategi dengan cost yang lebih kecil namun profit margins lebih besar (ideal banget yah) hehe. Sebetulnya as long as kita menemukan strategi dan pendekatan baru di mana pengurangin tim/ SDM bisa meningkatkan profit margin perusahaan why not, misalnya dengan pembentukan dan pemasaran melalui online.
Yah pendekatan ini walaupun bisa mendatangkan profit margin namun dalam jangka pendek malah bisa meningkatkan pengeluaran dalam jumlah yang lumayan signifikan tergantung jenis produk yang dijual tentunya. Sebagai contoh, anda penjual kaos nih biasa maklun ke tukang jahit dengan harga satu jahitan 4.500, nah dengan membeli sendiri mesin jahit dan membayar tukang jahit secara profti margin per kaos tentu akan meningkat, namun yah itu awal2 biaya juga akan meningkat tentunya.
Heheh pasti pengen komen "yah iyalah gua juga tau" ini sih wkwk. Tapi yang ini sangat logik dan masuk akan, mau tingkatkan profit margin yang kurangi semua biaya yang mungkin terjadi, nah sebetulnya point ini sangat penting jika kita mendalami dengan seksama. Di perusahaan klien saya, saya pernah bertemu dengan konsultan khusus cost, jadi pekerjaan konsultan ini mencari cara bagaimana biaya bisa dikurangi. Jadi jgn anggap sepele dan mudah nih point ini, bahkan ada konsultannya loh. Contoh lain yang lebih sederhana misalnya, di kantor di terapkan sistem absensi eletronik yang otomatis memotong gaji untuk setiap keterlambatan. Terlambat itu cost buat perusahaan, bener ga? hehe.
Nah ini kayanya kejem dan ga manusiawi banget yah haha, tapi eits tunggu dulu bagaimana kalo skanarionya begini: Kita challenge tenaga penjuala kita untuk overtime dengan skema bonus yang menarik jika target penjualan misal di hari sabtu tercapai, nah kalo ternya mereka interest dan tertarik Pay No Overtime ini khan jadi happy ending together hehe. Jadi don't juge something by it's word.
Jika bentuk perusahaan tergantung sekali pada penjualan yang dilakukan oleh SDM marketing maka bentuk-bentuk kompetisi internal akan sangat efektif untuk meningkatkan penjualan yang ujungnya tentu bisa meningkatkan profit margin perusahaan. Misal, bila siapa duluan mencapai target 300 persen maka akan dihadiah jalan-jalan ke Paris.
Outsourching kadang jauh lebih efektif dari sisi biaya daripada organik (bentuk sendiri). Sebagia contoh, akan lebih hemat biaya men outsource jasa keamanan satpam daripada meng hire secara internal. Itungannya sederhana, biaya gaji mungkin lebih mahal outsoure tapi biaya THR tidak ada lagi, biaya asuransi, biaya kecelakaan kerja, biaya pasang iklan lowongan kerja jika satpam internal berhenti dan blom lagi biaya misal si satpam ternyata oknum. Nah cost2 yang bisa dihemat dari outsourching ini tentu saja dapat meningkatkan profit margin perusahaan.
Nah ini penghematan kos dengan memotong jalur suplly bahan baku. Dahulu sewaktu masih dibisnis percetakan saya biasa membeli bahan baku seharga A ke sebuah toko, dengan semakin berkembangnya bisnis dan pesanan yang semakin banyak saya putuskan untuk mencari supply bahan baku langsung ke pabriknya sehingga dari sisi cost bisa saya tekan seminim mungkin. Tapi yah ini tergantung juga sih skala bisnis kitanya hehe.
Nah tentu masing-masing point tergantung bisnis kita masing-masing penerapannya, namun ilmu dari Brad Sugar yang saya jabarkan menurut versi saya secara singkat di atas sangat penting sebetulnya bagi para pebisnis untuk dipelajari lagi lebih dalam karena apapun bisinsnya, rasanya semua kita pebisnis pasti setuju salah satu yang paling penting dalam menjalankan bisnis adalah PROFIT. Tul ga?
Sebetulnya point di ebook yang saya baca ada 50 lebih cara meningkatkan profit margin, jika memang menginginkan ebook nya silahkan kirim email ke info@creasionbrand.co.id kasih subjeck judul request ebook.
salam creative sales.
Sumber gambar: blindingprofit.com
4 comments:
untuk poin 12
Nah ini kayanya kejem dan ga manusiawi banget yah haha, tapi eits tunggu dulu bagaimana kalo skanarionya begini: Kita challenge tenaga penjuala kita untuk overtime dengan skema bonus yang menarik jika target penjualan misal di hari sabtu tercapai, nah kalo ternya mereka interest dan tertarik Pay No Overtime ini khan jadi happy ending together hehe. Jadi don't juge something by it's word.
ya gak bisa gitu lah....overtime yah overtime (harus di bayar),udah ATURAN NYA jangan maksain kaleeee....
kalo mau buat incentive khusus buat salesman, set incremental based on average sales each salesman.hmmmmmmm.......
thx
satu lagi...poin 11
ni lagi bahas apa sih? ningkatin profit ato efisiensi? hadeuhhhhhhhh
klo mnurut gue itu bs jd bumerang, tnpa ksjtahteraan krywan, bsnis qta gk akan berkah.
betul bgt, cntohnya profit oke dg cra bntang tsb, tiba2 down kena serangan murka alam. Akhrnya hdup gk brkah n jauh dr bhagia.
Post a Comment