Di salah satu episode sempat ada beberapa menit sesi para juri membahas hal khusus tentang ini, bahwa di jaman mereka belajar dance, orang-orang ikut klub atau paling tidak ‘menari di jalanan’ untuk bisa meningkatkan kemampuan mereka, tapi jaman sekarang? Mereka belajar semuanya dari YouTube! And officially mereka menyebutnya dengan YouTube Generation!
Siang tadi saya baru saja selesai mengikuti conference pengusaha dari beberapa negara, sebagian besar dari Indonesia, Jepang dan Amerika. Salah satu pembicara menekankan tentang cara berkomunikasi saat ini di dunia pemasaran, yang salah satu media utamanya adalah internet. Seperti kita ketahui bahwa yang bisa merajai bisnis melalui media internet adalah mereka yang mampu untuk memproduksi content yang diminati. Dan kalau kita breakdown lagi, konten bisa terdiri dari text (paling umum sekali di internet), kemudian gambar (opsi kedua untuk berkomunikasi setelah text) dan yang terakhir adalah video (walaupun ada juga audio, namun video lebih populer di media internet).
Di pembahasan tersebut dikatakan bahwa gambar lebih efektif dari text, tapi video lebih efektif dari gambar! Alasan yang diungkapkan adalah karena pada dasarnya interaksi manusia meliputi berbagai aspek, seperti gerak tubuh, mimic, ekspresi (baik dari orang yang berbicara maupun kumpulan gambar2 bergerak), dll yang tidak mampu di deliver oleh media lain selain video. So… sudah siapkan Anda memproduksi konten video untuk bisnis Anda?
Ga ada ide mau bikin video apa. Sebenarnya banyak yang bisa kita lakukan untuk memproduksi video konten untuk bisnis kita, berikut adalah beberapa ide sederhana yang bisa dieksekusi :
1. Company Profile
Eits jangan bayangin yang serius2 yah.. coba cek seorang CEO menceritakan tentang profil bisnisnya dengan cara yang santai, unik dan lucu dari One Dollar Save Club (http://www.youtube.com/watch?v=ZUG9qYTJMsI). Video profile yang disajikan dengan cara lama cenderung membuat para penonton video bosan, mengingat di YouTube jutaan konten menarik siap menjadi pesaing Anda.
2. Demo Produk
Apabila produk Anda bisa didemokan, cobalah untuk membuat video demo produk Anda. Mau dari yang paling sederhana juga gpp daripada ga bikin sama sekali, tapi lebih efektif lagi apabila Anda kemas dengan lebih jenaka atau menarik atau bahkan mengundang pembicaraan. Seperti cara CEO produk blender Blentec ini mendemokan produk mereka (http://www.youtube.com/watch?v=rofgMueCOqo)
3. Testimoni
Meminta testimony dari konsumen Anda tidak susah lho.. merekapun (apalagi yang puas sekali dengan produk Anda) dengan senang hati akan melakukannya. Apabila konsumen Anda memang mudah untuk diraih, ditemui, buatkanlah beberapa seri atau seri rutin video testimoni mereka. Minimal mereka sendiri akan menontonnya dan mereka akan memberitahukan ke teman-teman mereka untuk menontonnya :) Apalagi kalau pas ada artis yang datang/membeli produk Anda, wah kesempatan! Jangan hanya melalui text atau foto, tapi juga ambil video untuk bisa Anda publikasikan melalui YouTube
Ga bisa bikin video bagus
Ya.. ini adalah salah satu kendala yang ditemui di Negara kita. Saya pernah bertemu dengan salah satu pemilik toko sepatu di Sydney yang memiliki serial video YouTube yang banyak, dan mereka memproduksinya sendiri. Di beberapa Negara lain kemampuan memproduksi video dengan baik sepertinya telah dikuasai oleh banyak orang, ya.. seperti kemampuan memfotolah kurang lebih. Apabila Anda memperdalam hal ini Anda juga akan menemukan berbagai tools yang mudah untuk digunakan pada saat melakukan editing video.
Tapi semudah-mudahnya tools digunakan, butuh minat tentunya. Jadi jika dari awal Anda sudah tidak minat sebaiknya serahkanlah pada professional. Untuk pembuatan video yang luar biasa bagus dengan teknologi tinggi mungkin makan biaya puluhan ratusan juta hingga miliaran. Tapi banyak juga yang masih bisa memberi harga sahabat :)
Tips lainnya dari saya adalah pelajari hal-hal mendasar tentang memproduksi konten video yang “lumayan”. Minimal video testimonial bisa koq diproduksi sendiri dan tetap dengan kualitas yang bagus.
Ujung-ujungnya USP
Sekeren-kerennya, semahal-mahalnya produksi video kita, ga akan bisa efektif kalo kita ga punya USP!
a. Unique Message
Jangan lupa untuk sampaikan pesan yang unik, yang akan membuat audiens Anda mau spare waktu nonton video Anda sampai selesai. Pesan bisa disampaikan dengan sangat baik sekali melalui video, bahkan jauh lebih baik dari sekedar teks atau gambar. Pastikan Anda telah mengkonsep nya dengan matang, supaya produksi video Anda bisa menyampaikan pesan yang merupakan diferensiasi bisnis Anda.
b. Strong Visual
Tarik perhatian audiens Anda melalui visualisasi yang menarik. Bisa pakai animasi, bisa kumpulan foto, bisa juga talent (orang). Jangan lupa untuk melakukan riset kecil-kecilan, untuk mencari tau karakter atau selera dari target market Anda. Tentu memproduksi video untuk target market anak-anak beda kan dengan video untuk target market pekerja kantoran. Temukan berbagai minat dan ketertarikan target market Anda untuk bisa dikembangkan dalam konsep video Anda.
c. Push to Action
Jangan lupa tujuan utama Anda memproduksi video content ini ya! Tentu saja untuk membuat mereka menghubungi Anda! Entah bergabung menjadi komunitas Anda, membeli produk atau minimal membicarakannya dengan teman-teman mereka. Jangan lupa pesan yang Anda sampaikan melalui video pun harus mendorong mereka melakukan sesuatu. Paling sederhana Anda arahkan pada landing page tertentu pada situs Anda, atau mendorong mereka menghubungi nomor tertentu.
So.. karena sudah semakin banyak orang-orang yang mengakses konten video, why not mulai memikirkannya sebagai alternatif mengkomunikasikan produk Anda! Jangan lupa bahwa penguasa bisnis masa depan adalah.. ya mereka-mereka ini.. para YouTube Generation :)
Creasionbrand I Creative Sales & Brand Partner
2 comments:
Yap, apapun program promosi nya ujung2nya USP
Unique Message
Strong Visual
Push To Action
apalagi di jaman digital ini, helooo.... strong visual adalahs egalanya
Shinta Margaret
Bagus artikelnya. Nah kayanya mesti pakai Instavic tuh buat bikin videonya hehehe...
Post a Comment