Dec 30, 2016

Corporate Collaboration, Membangun Kekuatan Secara Berjamaah

Beberapa hari yang lalu saya sempat bertemu dengan beberapa pengusaha kuliner  yang kebetulan juga sahabat-sahabat baik saya di bandung, ada beberapa topik menarik yang sempat kita bahas salah satunya tentang Corporate Collaboration di mana hal ini akan menjadi sangat penting dalam setiap bisnis saat ini dan dimasa yang akan datang.

Seperti apa sih Corporate Collaboration itu? Saya ambil contoh sederhana ajah, jika kamu pengusaha Mie Ayam, pesaing kamu juga pengusaha mie ayam dan mungkin juga temen kamu yang lain bisnisnya juga menggunakan Mie yang sama, di sini muncul pertanyaan mengapa kamu, pesaing kamu dan teman kamu tidak berkolaborasi saja untuk mendapatkan harga terbaik untuk Mie nya? Misal kamu memiliki 5 cabang dengan pengambilan 3 ton per bulan, Pesaing kamu memiliki 3 cabang dengan pengembalian 1 ton per bulan dan temen kamu yang kebetulan juga pake Mie mengambil 1 ton per bulan.

Pertanyaannya? kira-kira dari 3 pihak (kamu, pesaing dan temen) dapat harga yang berbeda tidak? Bisa jadikan mungkin karena hubungan dekat dengan supplier mie, atau kontrak dll, pertanyaan selanjutnya, jika pembelian (kamu, pesaing dan temen) digabung artinya ada 5 ton per bulan, bisa tidak dijadikan bahan negosiasi ke supplier tersebut? Atau coba sekali waktu hitung HPP, bagaimana jika (kamu, pesaing dan temen) buat ajah sekalian perusahaan produksi Mie, bisa jadi bisnis baru, harga jual ke (kamu, pesaing dan temen) bisa lebih murah karena bisnis sendiri dan secara kualitas juga mungkin lebih terjaga, masuk akal?

Coba sedikit kita diskusikan, sisi manfaat besar dari Corporate Collaboration yang mungkin bisa menjadi bahan renungan buat pebisnis khususnya yang belum punya daya tawar yang kuat dan malah mungkin dalam beberapa hal menjadi beban karena dalam hal ini katakanlah memang perusahaan masih kecil dan blom di"anggap" oleh pihak2 di mana kita cukup bergantung dengan pihak tersebut.

1. Reduce Cost

Dec 19, 2016

Telor 1/2 Matang

"Mas rex ada waktu untuk bisa ngobrol-ngbrol soal bisnis, ada temen saya yang mau "curhat" soalnya dia sudah pasrah mau nutup bisnisnya, udah jalan beberapa bulan cuman ga ada hasil ajah dan udah bingung banget harus seperti apa membangun bisnisnya"

Percaya tida percaya sudah lebih dari 3 orang dalam satu bulan ini yang kurang lebih minta konsultasi dan diskusi dengan permasalahan yang sama dengan yang diatas, dan saya yakin diluaran sana masih banyak sepertinya temen-temen pengusaha yang juga memiliki masalah yang sama dengan sedikit cerita saya di atas, betul khan?

Singkatnya saya bertemu dengan salah satunya untuk ngobrol lebih dalam untuk bisa mencari tahu dan kemudian mungkin bisa memberikan sedikit masukan mengenai bisnisnya. Oh iya karena ga enak biarlah kali ini kita panggil dia dengan nama Dinda yah.

Saya "Dinda, ini produk bumbu nasgor dinda tahan berapa lama?"
Dinda "Tahun sekitar 1 bulan mas rex"
Saya "Ini nama brandnya apa sudah di cek HAKI nya? Apa sudah di survey kalo namanya punya konotasi yang kurang baik?"
Dinda "Blom mas rex"
Saya "Dinda mengerti tentang marketing? Business Plan? Revenue Stream?"
Dinda "Enggak mas rex, dinda hanya sukanya masak, dan dinda yakin buatan dinda pasti enak"
Saya "Ohh. Lah blom ngerti ilmu bisnis kok nekat masuk ke dalam dunia bisnis? Berani keluarin uang buat produksi bumbu, bayar karyawan dan sewa lokasi produksi? dasarnya apa?
Dinda "Semangat mas rex, kata guru dinda dan beberapa pembicara seminar, jalani ajah dulu, nyemplung dulu, nanti juga akan ada waktunya kita akan berhasil asal semua dijalankan dengan penuh keyakinan"
Saya "&*****#%#^&" Mau Tak gebok ini gurunya haha.