Aug 27, 2013

Menguasai Pasar Melalui Taktik Harga, Bahaya?

“Wow gila ni produk, murah bener. Gua kayaknya mau non aktivin tv berlangganan gua yang sekarang ah, mau ganti sama yang baru. Coba lihat masak dengan harga yang lebih murah kita bisa dapat jenis program yang lebih banyak.”

Terlontar komentar dari seorang teman seteah membaca promo dari  salah satu tv kabel berlangganan yang sedang gencar menawarkan promosi. Yak, fenomena di atas pasti sering kita dengarkan bahkan mungkin kita juga salah satu yang segera melakuakn switching produk jika ternyata ada penawaran harga yang lebih menarik dengan value yang relatif sama. Tidak heran, karena memang itu hakikat kita sebagai mahluk ekonomi

Taktik Penetration Pricing yaitu memberikan harga lebih murah dibandingkan pesaing dengan tujuan memperoleh pangsa pasar yang besar dan menciptakan permintaan Primer banyak digunakan terutama oleh brand baru yang berusaha dengan agresif menggerus pasar yang telah dikuasai para pemain lama. Hal ini bnayak dilakukan karena ini adalah cara termudah dalam jangka pendek untuk dapat menaklukkan konsumen terutama yang sensitif terhadap harga.

Meskipun dalam konsep ini harga yang rendah merupakan fokus implementasi yang dituju, tetapi kita juga harus memperhatikan beberpa hal yang masih harus dijadikan dasar dalam penetapan harga yang diinginkan. Kita akan bahas 3 hal penting yang wajib diketahui oleh perbisnis sebelum akhirnya memutuskan harga terbaik yang ditetapkan.

1. Tetap Untung
Dalam menetapkan harga, kita harus sudah memasukkan berbagai komponen biaya dari mulai harga pokok produksi, marketing sampai biaya operasional dalam biaya perunit barang yang akan kita jual mengacu pada target penjualan minimal dalam satu periode dengan akurat. Misalkan total 3 biaya di atas adalah 1.000.000 target penjualan minimal adalah 1.000, maka biaya per unit adalah 1.000.

Konsekuensi dari menetapkan harga murah adalah margin yang sedikit, sehingga ketapatan menetapkan biaya/unit menjadi sangat penting untuk menjadi dasar menetapkan harga jual. Sedikit saja kita kurang dalam mengkalkulasi biaya per unit akan berdampak signifikan terhadap penambahan unit produk yang harus dijual dan pastinya akan menyulitkan marketing dalam menetapkan target dan strategi yang tepat untuk penjualannnya.


Aug 26, 2013

Wales Is Verified by Twitter, Indonesia?

Sedang iseng update timeline di salah satu akun berbagi tips usaha dan wirausaha saya melihat promoted tweet akun @VisitWales official akun twitter Wales Tourism yang sudah Verified Account by twitter dan mungkin bahasa mudahnya sudah beriklan resmi di twitter hehe, walaupun ga mesti yah.

Nah tentu pikiran saya selanjut adalah, wah indonesia pasti punya dong, berkelanalah saya mencari Visit Indonesia, Indonesia Tourism dan seperti komen di Counter Strike (kalo yg hobi main) NEGATIVE (ga ketemu), semua akun dengan search Visit Indonesia, Indonesia Tourism bukan milik resmi pemerintah Indonesia. "ah ga mungkin ga punya, itu pikir saya" jadi ajah akhirnya berkelana ke sini http://www.budpar.go.id/asp/index.asp dan apa yang terjadi? Kaga KETEMU juga.

Belom menyerah tentu perjuangan saya, coba saya telusuri di dalam websitenya dan ketemulah logo Wonderfull Indonesia, di klik dan masuklah ke http://www.indonesia.travel/ liat-liat di halaman depan ga ada, scroll ke bawah dan Alhamdullilah akhirnya bertemu apa yang saya cari, akun twitter resmi @indtravel,         The official tourism and creative economy site of Indonesia, yah kira2 butuh waktu 20 menit dgn kondisi "NIAT NYARINYA".

Followernya lebih banyak dari @VisitWales tapi kalo dibandingin sama Malaysia ga ada setengahnya (181 ribu) followernya, yah tapi ini tidak bisa dijadkian patokanlah bahwa dengan jumlah akun lebih banyak atau sedikit berpengaruh terhadap kunjungan ke sebuah negara, saya hanya kasih contoh mosok sama malaysia ajah yang sama-sama katakanlah tidak Verified kita kalah.

Ok saya mau sharing apa sih? sedikit cerita di atas memberikan saya sedikit inspirasi untuk sekedar memberikan input sebagai warga negara yang kagum dan cinta banget sama Indonesia, yah semoga bisa bermanfaat tentunya bagi Indonesia:

1. Visit Indonesia, to Whom?

Aug 23, 2013

Handoyo Noto Prodjo, Capres Asal Depok

Ada hal menarik di Mata Nadjwa minggu ini yaitu topik yang diangkat seputar "calon presiden" yang bisa dikatakan "kontroversial", saya tertarik ketika ada seorang calon presiden yang sama sekali namanya belum pernah saya dengar sebelumnya yaitu Handoyo Noto Prodjo, Anda pernah dengar hehe? "wah kok gua baru tau yah haha" kurang lebih begitu yang muncul di pikiran saat saat itu.

Kemudian saya mendengarkan visi dan misi si calon Presiden ini dan "wow bagus juga" dengan gaya berpakai Soekarno berliau mempu memberikan pemaparan yang cukup baik untuk ukuran saya dibandingkan bahkan calon presiden yang sering beredar namnyanya hehe. ketika ditanya siapa mentri pendidikan jika beliau naik "Anis Baswedan" makin WOW lagi saya haha, kaga kudet nih orang. Untuk ukuran undangan di mata nadjwa jarang-jarang Nadjwa ga banyak "ngebully" karena memang dari sisi argumen cukup meyakinkan sih.

Ok ok kembali lagi ke Handoyo Noto Prodjo panjang lebar bahas soal wawancaranya di Mata Nadjwa (bisa tampil lagi di Mata Nadjwa) siapa orang ini?? Tiba2 masuk TV sekelas Metro dalam Program yang juga bisa dikatakan cukup favorit lagi setidaknya buat saya pribadi. Ternyata, Handoyo Noto Prodjo merupakan individu yang "mau" jadi Presiden, meproklamirkan dirinya serta memberikan pidato Politiknya melalui You Tube. "Oh walah kalo gitu mah gua juga bisa jadi calon presiden terus pidato di youtube" begitu sahabat saya berkomentar, biasa tipikal kebanyak orang nih temen saya, bisa kalo udah liat orang lain bisa haha, kaga kreatif .http://www.youtube.com/watch?v=UbRB9LbjKSE

Oklah, tentu saya bukan lagi mau bicara peluang Handoyo Noto Prodjo jadi Presiden RI hehe, walaupun kalo Tuhan mau apa sih yang ga mungkin, saya lebih tertarik membahas dari sisi "kreativitas jualan" si Handoyo Noto Prodjo sehingga membuat dirinya "masuk TV" dan menjadi dikenal banyak orang tentunya, menjadikan Handoyo Noto Prodjo juga bahan bahasan "Push to Action" seperti halnya ketika saya menulis di blog ini. Nadjwa dalam interviewnya sempat menanyakan "mengapa Anda "menjual" diri Anda dengan menggunakan Youtube? Di jawab kurang lebih seperti ini oleh Handoyo Noto Prodjo:

Aug 22, 2013

5 Alasan Menggunakan Bonus Untuk Tingkatkan Penjualan

Menjadi sales consultant itu selalu mendatangkan tantangan sendiri buat saya dan tim, bagiamana tidak, beda industri, beda jenis produk beda pula cara menjualnnya sehingga tidak ada pendekatan yang sama untuk industri yang berbeda, dan ini luar biasa menarik walaupun kadang mendatangkan strees (yang nikmat) bagi saya pribadi dan tim yang menangani klien tersebut.

Saya ambil contoh industri berjangka, pertama kali terjun menghandling klien di industri ini saya sampai terkagum-kagum bagaimana mungkin dengan gaji yang relatif kecil namun perusahaan-perusahaan di bidang ini punya salesperson segitu banyaknya, dulu 5 tahun lalu, bukan pemandangan aneh masuk ke kantor klien melihat puluhan atau bahkan ratusan salesperson yang ada di dalam kantor, sibuk melakukan telemarketing dan traffic mobil yang keluar untuk mengunjungin calon nasabah begitu banyaknya. "kok mau orang-orang ini di gaji sekecil itu buat kerja di perusahaan ini yah, mana jualan produknya susah lagi".

Setelah di perdalam dan dipelajari ternyata hampir semua perusahaan pialang berjangka memberikan gaji kecil kepada karyawannya namun dengan potensi Bonus yang luar biasa jika salesperson tersebut sukses menjual produk mereka dan memantain investornya untuk buy often (transaksi lebih sering), buy more (transaksi lebih banyak) serta buy recommedation (merekomendasi marketingnya). Berapa incomenya, bisa geleng-geleng kepala sampai saya sempat berpikir buat jadi marketing juga haha.

Dalam Creative Sales Credo, taktik seperti yang dipraktekan oleh klien tersebut masuk ke dalam people tactic dengan kombinasi beberapa dimensi seperti Bonus, incentive, target dan sebagainya, ok kali ini kita akan fokuskan lebih ke dimensi bonus agar lebih spesific. Pada banyak industri Bonus ini merupakan hal yang biasa dan juga senjata yang sangat ampun dalam meningkatkan sales perusahaan.

Mengapa saya katakan Bonus merupakan senjata yang sangat ampuh? walaupun tentu tantangannya adalah Anda harus menciptakan budaya dan melakukan rekruitment yang tepat untuk bisa menerapkan sistem bonus  yg mempu menunjang keberhasilan sales di perusahaan. Ok coba kita bahas mengapanya yah. Contoh dibawah lebih mengarah ke industri finance, namun secara umum tentu bisa dimodifikasi untuk setiap industri yang cocok menerapkan Bonus di perusahaannya.

1. Mendorong Pencapaian Target yg tinggi

Aug 21, 2013

Buy 1 Get 1 Untung apa Rugi?

Dua hari kemarin selain ada kemeriahan ultah Negara kita Indonesia, juga ada kemeriahan yang heboh banget di berbagai toko olahraga. Ga tau apa semua toko olahraga sudah janjian atau memang karena salah satu grup toko olahraga tersebut bikin promo yang “gila” makanya toko-toko olahraga lain ga mau kalah narik traffic :)

Yang memiliki promo berjudul “DIRGAHAYU INDONESIA” dengan sales promo hebohnya BUY 1 GET 1 Absolutely Free ini adalah grup nya Sports Station, yang termasuk juga Athlete’s Foot dan Planet Sports. Jadi kebayang kan weekend kemarin seperti apa ramenya toko2 tersebut.. secara harga sepatu 1 juta bisa jadi tinggal 500ribu :)

Banyak yang bilang kalo yang namanya Buy 1 Get 1 atau bisa diasumsikan sebagai diskon 50% itu bikin rugi, sebaiknya think again! Karena banyak dampak menguntungkan yang didapatkan selain memandang bahwa promo ini “menurunkan profit”. Hal inilah yang saya perhatikan selama kemarin “ikutan menggila belanja” :) :)

Tiba-tiba konsumen jadi ngerasa “butuh”
Kira-kira hal inilah yang saya rasakan :) dan hasil pemantauan conversation yang terjadi selama berada di lokasi promo besar-besaran Buy 1 Get 1 Sport Station group kemarin. Barang yang saya beli kemarin adalah sepatu dan tas. Apakah sebelum saya melihat pengumuman promo ini saya merasa butuh sepatu dan tas? Mmmhh.. rasanya ga juga sih karena saya sudah punya sepatu dan tas, tapi kalo ada model baru dengan harga setengahnya dan secara psikologi saya berpikir bahwa dengan sepatu baru saya akan “lebih efektif” berolahraga (yang padahal nga juga :)) akhirnya saya merasa bahwa “saya butuh”.


Aug 20, 2013

7 Leads Generator, Sales Finance Wajib Baca Nih !!

Di beberapa training khususnya di perusahaan finance saya sering sekali ditanya bagaimana bisa menghasilkan Leads yang berkualitas untuk kebutuhan setiap sales melakukan prospek calon klien secara online. Yah kalo sekedar mendapatkan database sih sebetulnya ga susah-susah amat, apalagi jika didapatkan tanpa izin yang punya data, sebagai contoh klo tanpa izin sih masuk ajah ke dalam sebuah komunitas milis, kemudian copy deh semua email di milis tersebut atau buat akun facebook fake, gunakan photo yang menarik, add sebanyak mungkin teman kemudian ambil datanya dan banyak lagi cara yang bisa dilakukan tanpa "izin" untuk mendapatkan data base online user.

Tapi, sejatinya bukan seperti itu cara marketing yang bijak dan benar, masih banyak cara yang "legal" di mana orang mau memberikan datanya dengan sukarela kepada Anda dan bisa Anda follow up tanpa mereka merasa terganggung kerena pada awalnya mereka dengan sadar memberikan data tersebut kepada Anda.

Ok kali ini mungkin kita akan membahas bagaimana taktik menghasilkan "leads" yang berkualiatas bagi kebutuhan sales di bidang finance, yah saya buat lebih spesifik karena walaupun pada dasarnya taktiknya bisa diterapkan di berbagai jenis bisnis, namun agar contohnya mudah dimengerti saya fokuskan contohnya pada sales khususnya di bidang saham atau berjangka.

Sebelum kita masuk ke How to nya, ada beberapa hal yang penting bagi setiap sales finance untuk dipahami ketika ingin menghasilkan "leads" yang berkualitas dan bisa mereka konversi menjadi klien mereka, apa saja itu?

1. Website/ Blog
Bagi sales perusahaan finance melakukan konversi leads bukanlah perkara mudah, setiap sales harus membangun terlebih dahulu reputasi personal untuk bisa meyakinkan leadsnya melakukan investasi melalui mereka. Apa jadinya jika sales tersebut tidak mempunya blog atau website? yah tentu akan berat untuk melakukan konversi karena akan sulit membangun trust kepada leads. Anda bisa liha ke sini http://www.aidilakbar.com/ atau http://endyjkurniawan.com/

Website ini juga akan sangat kuat relasinya dengan bagaimana cara menghasilkan leads yang akan kita bahas berikutnya sehingga sebagai sales finance pastikan Anda membuat blog/ website yang bisa merepresentasikan diri Anda dengan baik dan berkualitas.

2. Personal Positioining

Aug 19, 2013

Pembela Brand, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Kebetulan saya member salah satu group chat marketing terbesar di Indonesia yaitu Marketing Club, tempat di mana kita banyak mengenal marketers-marketers handal dari berbagai industri baik itu B2B maupun B2C. Di group ini banyak sekali dibahas kasus-kasus marketing terbaru yang tentu saja selalu menarik untuk diikuti, kadang pembahasannya sangat seru kadang juga agak Garik hehe karena yang komen sedikit. (kalo mau join silahkan mention @marketerclubber atau moderatornya @saritasutedja).

Ok kembali lagi, dari sekian banyak diskusi group yang selalu menarik untuk diikuti adalah ketika pembahasan mengarah pada 1 brand yang sangat besar di dunia yaitu Microsoft, mengapa saya katakan menarik? Karena setiap kali pembahasan di mulai salah satu member group (@RonaldSipahutar) selalu akan membela Microsoft apapun bahasan dan mengarah kemanapun bahasannya. Ketika kebanyakan member mem"bully" Tablet dari Microsoft, si abang satu ini kan muncul dengan "pembelaan" terhadap tablet tersebut dengan berbagai advantage yang memang baliau rasakan sendiri sebagai usernya. Itu baru tablet, blom lagi soal Operating System, MS Store, IE dan all other MS Products mungkin hehehe.

Apakah beliau pegawai Microsoft? BUKAN, tapi pengetahuannya mengenai product Microsoft dan perkembangan produknya cukup mumpumi untuk seorang individu yang bukan pegawai Microsoft, dan juga "perjuangannya" untuk membela MS dalam suka maupun "duka" tentunya hehe.

Saya sering berpikir alangkah beruntungnya brand jika secara natural muncul "pembela-pembela" brand yang akan memberikan informasi secara gratis, menjawab banyak pertanyaan dan sindirin orang lain terhadap brand tersebut dan bahkan selalu merekomdasikan sebuah brand secara "gratis" tanpa brand tersebut sadari. Dan juga saya selalu berpikir seharus brand-brand punya mekanisme untuk mengidentifikasi para "Pembela" brand ini agar bisa di data kemudian di engage untuk kepentingan brand tersebut tentunya. Bagaimana caranya?

  1. Cara yang paling sederhana untuk mengidentifikasi para pembela brand ini adalah melakukan pantauan secara manual maupun sistem di social media dengan menjaring kata kunci utama sehubungan dengan brand tersebut, bisa melalui twitter, tulisan di blog ataupun percakapan di social chatt seperti line dan twitter.
  2. Cara kedua kita juga bisa pantau dari komen yang beredar di media, forum, milist ketika brand kita diberitakan atau dibicarakan. Secara kasat mata akan terlihat secara natural individu-individu yang muncul ketika "membela" brand atapun men "deskreditkan" brand tersebut.

Ok selanjut tentu akan muncul pertanyaan mengapa "pembela" brand ini perlu diidentifikasi dan kemudian di engage oleh sebuah brand?


Aug 15, 2013

Pempek WAR

Palembang, kalo udah sampai di kota ini hanya satu hal yang muncul di benak hampir setiap orang mungkin yaitu Pempek. Jangankan sampai di kota ini, jika setiap orang ditanya apa yang terpikir sama kamu ketika pertama kali di sebut Palembang? Mungkin jawaban yang paling banyak muncul adalah pempek. Loh kok bisa begitu? Yah dalam bahasa awan orang sering sebut itu brand image dari Palembang. Memang apalagi selain pempek? Ah saya yakin Anda jika bukan orang Palembang tidak akan sanggup menyebut lebih dari 2 hal selain pempek dan jembatan ampera.

Ok kembali lagi ke pempek, iseng saya bertanya "coba sebuatkan tempat makan pempek terkenal dan enak di Palembang?” (saya minta responden yaitu adik saya ibu saya untuk menjawab dengan cepat tanpa banyak berpikir) maka jawaban yang keluar persis sama yaitu Vico dan Candy. Ok kemudian saya bertanya kembali ke mereka, “sebetulnya yang betul-betul enak pempek di Palembang itu apa sih?” dan tebak apa jawabannya? Bukan salah satu dari Vico dan Candy. Dua jawaban yg muncul adalah pempek beringin dan pempek yg ada di 16 ulu (ga tau brandnnya apa cuma tau tempat belinya di mana).

Kebanyakan orang Palembang sendiri mungkin akan menjawab Vico, Candy dan Pak Raden, anything else? Betul ga tiga nama tersebut yang juga mungkin Anda pernah dengar dan ketahui? Tapi eits tunggu dulu, sudah baca khan percakapan saya di atas? Yah betul kalo bicara “terkenal” mungkin akan muncul salah satu dari Brand di atas, namun bicara enak dan ditanyakan ke orang Palembang asli mungkin jawabannya akan sangat berbeda.

Nah pertanyaan pamungkasnya, kalo ada yang tanya rekomendasikan yg mana? “Yah Vico sama Candy sih, buat oleh-oleh juga merea?” Loh kok bisa, “iya soalnya khan jelas memang dikenal terus juga banyak tempat jualnya jadi mudah belinya kaya Candy gitu”. Survey ini memang iseng sih, Cuma saya sebagai orang palembangpun berpikir persis sama dengan yg mereka pikirkan, yah klo mau bawain oleh-oleh yah pasti Vico da Candy, pertama emang udah dikenal kedua dari sisi layanan mereka udah biasa buat packing jadi gampang urusannya.


Aug 6, 2013

Galau Market, Aku Tanpamu Butiran Debu

"Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam dalam lautan luka dalam, aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang, aku tanpamu butiran debu...." Pasti familiar dengan lirik lagi dengan judul Butiran Debu ini khan... Saya jujur ajah biar mau dibilang bukan ABG lagi suka sekali dengan lagu ini, entah kenapa haha, galau abis soalnya.

Kalo temen saya di kantor bilang, ini tipe lagu yang menghancurkan energi positif haha, (biasa lagi handling client yang berhubungan sehingga ada aja nyambungnya dengan kehidupan sehari-hari), ok ok balik lagi kok bahasannya rada ngawur gini, iseng saya liat video youtubenya sudah 4 juta yang views wow, kemudian saya beralih melihat video Firman -Kehilangan- angka viewnya pun sudah mendekati 6 juta, bahkan khusus lagi Rumor -Butiran Debu- sampai ada yang membuat versi Brown and Cony, ikon terkenal di Line hehe.

Kok bisa yah lagu-lagu super galau seperti ini menarik view demikian banyak, bayangkan betapa susahnya hal ini dilakukan oleh sebuah brand heh untuk menciptakan konten video yang ditonton oleh jutaan orang, dan satu lagi konten-konten galau seperti video Butiran Debu dengan lyric ini di CARI bukan di promosiin seperti halnya yang sering dilakukan oleh Brand.

Galau Market, mari demikian saya sebut, sepertinya segmen ini memang cukup besar di negara kita haha, indikatornya apa ajah? Selain Youtube video yang kita bahas di atas, bisa kita lihat juga dari Twitter, akun-akun galau banyak bertebaran dengan jumlah follower yang bisa dibilang cukup fantatis mencapai jutaan follower. Bahasannya yah apalagi tentu seputar quote gagal dengan mention balasan yg juga galau, intinya bergalu ria dan saling membagikan kegalauannya.


Aug 5, 2013

8 Tips Melakukan Konversi (Jualan) di Website

"Saya punya toko sepatu pengunjungnya udah lumayan banyak setiap hari karena saya juga pasang google diplay network, iklan lewat buzzer, pasang iklan banner di media nasional dan juga setiap hari rutin kirim email ke database email yg saya miliki dan kalo dilihat dari Google Analytic juga lumayan views dan unique visitornya, tapi kenapa konversi (orang yang beli dikit sekali yah?)"

Pertanyaan ini sering sekali saya jumpai ketika bicara dgn pemilik toko online apapun bisnisnya, KONVERSI. Konversi Ini jadi tantangan terberat bagi setiap bisnis owner ataupun marketing manager khususnya yang berbegerak di bidang e commerce, dengan demikian banyaknya pesaing dan juga masih baru berkembangnya prilaku belanjang online di Indonesia.

Sesulit itukah? Kalo mau jujur saya harus jawab iya hehe, berdasarkan pengalaman saya membantu beberapa client di bidang online, tantangan melakukan konversi ini baru bagian akhir dari perjalanan untuk membuat orang membeli, istilahnya kalo main game ini baru level 1, nah konversi itu udah level raja yang dihadapi hehe.

Apa ajah level sebelum rajanya, banyak seperti mendevelop website yang bagus (easy friendly, easy to access, SEO friendly, mobile friendly), membangun infrastruktur jualan mulai dari ketersediaan produk, pengiriman dan lain, kemudian tantangan yang juga tidak kalah beratnya yaitu mendatangkan calon pembeli ke website/ traffic (Buy Leads) baru kemudian membuat calon pembeli tersebut membeli, membeli lebih banyak, membeli lebih sering dan juga mau merekomendasi siapapun untuk membeli di website kita (Buy Now, Buy More, Buy Often dan Buy Recommedation).

"Ah ribet bener jualan online yah" Yah basically sama ajah dengan jualan offline, kalo istilah orang bandung "kudu" ngerti heulah atuh caranya, kalo sudah ketemu rahasianya biasanya akan jadi lebih lancar. Coba yuk kita bahas 8 tips melakukan konversi (membuat leads/ calon konsumen yang sudah berkunjung ke website kita melakukan pembelian).

1. Limited Product Offer

Aug 2, 2013

Tingkatkan Leads dan Sales Via Affiliate Marketing

Bagaimana memperbanyak pontensial buyer untuk berkunjung ke website kita? Ini pertanyaan yang sering sekali muncul dan ditanyakan banyak temen-temem yang berkecimpung di dunia online, banyak memang caranya seperti menggunakan SEO, membangun social media, sampai menggunakan iklan di Google ataupun memasang iklan-iklan disitus-situs terkenal seperti detik dan kompas.

Dua hari yang lalu di salah satu situs belanja online http://www.lazada.co.id/lazada-affiliate-program/ saya sempat melihat ada program "Komisi sampai dengan 5% setiap pembelian yang Anda rujuk ke lazada.co.id", wah ini artinya lazada membuka peluang bisnis bagi setiap netizen yang memiliki website/ blog untuk menjadi partner bisnis mereka, yah bahasa gampangnya mereka minta tolong kita buat pasang iklan mereka di blog/ web kita dengan iming-iming komisi sampai dengan 5% kalo kemudian ada yang klik link tersebut dari website/ blog kita kemudian terjadi pembelian.

Loh bisa yah? (yah kalo anda sudah tahu abaikan ajah), kalo yang belom tahu saya jawab yah bisa, inilah yang dinamakan Affiliate Marketing, sebuah sistem pemasaran di mana perusahaan/ brand memanfaatkan orang/institusi lain untuk mempromosikan situs mereka dengan imbalan sejumlah komisi jika link tersebut menghasilkan leads yang melakukan transaksi. Sebetulnya kalo di konsep offline, kita sering menemukan ini dengan bahasa yang lebih familiar yaitu Referral --> Contoh "Saya ngenalin Si A ke agen asuransi, nah saya dijanjikan si Agen Asuransi kalo si A bukan asuransi nanti saya di kasih komisi pribadi 500 ribu dari si agen asuransinya". Nah konsep Lazada ini kuran lebih mirip dengan contoh diatas.

Aug 1, 2013

Starbucks, Merangsang Melalui Membercard

Saya tercetus ide menulis artikel ini karena beberapa waktu lalu Starbucks di Indonesia pada akhirnya me-launch member card mereka. Waktu liat publikasi mereka tentang member card ini yang ada di benak saya adalah “what took you so long?????” 

Ya betul.. aneh ya padahal Starbucks adalah brand yang sangat matang, dan customer based nya pun besar sekali. Selama ini cara mereka mendapatkan database adalah dari customer survey (yang biasanya dilakukan ke random customers dan pengisian dilakukan melalui online). Tapi selebihnya bisa jadi Starbucks tidak tahu dengan pasti “siapa saja yang membeli” selama ini.

Memang salah satu kegunaan dari sebuah brand memiliki member card adalah untuk mengumpulkan database konsumen, sehingga kita tahu dengan pasti “siapa saja yang membeli produk saya selama ini”. Hal ini tentu kegunaannya banyak, selain untuk mengirimkan promosi di masa mendatang dengan lebih mudah, kita juga bisa menggunakan data tersebut untuk riset. Atau bisa juga dengan sistem member yang lebih advance, kita bisa mengetahui tingkat konsumsi dari masing-masing konsumen kita.

Uniknya dari member card Starbucks, cara untuk mendapatkannya tergolong mudah. Biasanya member card dibuat eksklusif di mana konsumen harus membeli minimal purchase tertentu baru bisa mendapatkan, tapi dengan sistem yang cukup advance untuk setiap data membernya, Starbucks menggunakan sistem “saldo” dalam aplikasi member mereka. Konsumen cukup mengisi “saldo 100.000” maka bisa mendapatkan member card. Tentu dengan berbagai benefit khusus untuk member.