Jun 7, 2011

Online Multichannel Strategy yang Rendah Biaya.


Akhir-akhir ini anak muda di Indonesia sedang “diterpa gelombang” K-Pop atau Korean Pop. Melalui music, film dan fashion Korea yang sedang trend ini, banyak sekali anak muda yang ingin bergaya seperti para artis Korea. Ternyata tren  inilah yang dimanfaatkan oleh gayakorea.com dan kucing-garong.com, dalam memasarkan produk-produk fashionnya kepada laki-laki maupun perempuan  yang ingin berpenampilan seperti para selebriti Korea  yang sedang popular.

Uniknya,  alamat dari GayaKorea.com itu saya dapatkan ketika sedang berada di sebuah warung makan di Ciumbuleuit, tempat saya biasa datang membeli nasi dan lauknya hehe.. Ya, poster GayaKorea.com itu secara tidak sengaja saya perhatikan dan jumlahnya ada 4 buah poster dalam warung makan tersebut. Belum lagi tiap ada poster GayaKorea.com disebelahnya pun terpampang poster Kucing-Garong .com . Setelah beberapa hari kemudian, saya pun melihat iklan ini bukan hanya di warung makan di Ciumbuleuit,tapi juga di kampus, di warnet, tembok-tembok bahkan gardu listrik.



Setelah saya kunjungi ternyata itu website yang menjual pakaian bergaya Korea untuk perempuan. Setelah saya selidiki, website ini juga memiliki link button menuju Twitter dan Facebook . Wah..iklanpun ada yang berpasangan yah..pikir saya ketika mengunjungi kedua website tersebut. Dibagian bawah kedua website trsebut  diperlihatkan no. rekening (rekeningnya terdiri dari BCA, Mandiri dan BII dan atas nama Chang Kyu Lee), layanan  paket pengirimannya pun berbagai macam, begitu juga dengan customer center, sengaja disediakan berbagai nomor call center Simpati, Flexy, Mentari dan e-mail. Dibuka layanan customer dari pukul 09.00 -17.00 juga waktu lunch time masih melayani customer. Semua nomornya ketika saya perhatikan adalah nomor Bandung.

Saya jadi ingat ketika tahun 2009, ada seorang ABG perempuan bernama Ririn Dumin yang mempromosikan dirinya melalui cara offline dan online yang terintegrasi. Dia seorang mojang Bandung yang ingin menjadi artis sinetron  atau bintang dan ingin di-hire oleh sebuah production house, sehingga dia melakukan cara promosi yang berbeda. Posternya bahkan tidak berwarna dan hasil fotokopian, di posternya terpampang alamat rindumenujubintang.blogspot.com, bahkan alamat websitenya yang memakai hosting di Blogger.com tidak diredirect ke nama domain mandiri dan tidak mengggunakan hosting sendiri!

Cara promosinya seperti  ini, menjadi pembicaraan dimana-mana dan akhirnya dari sebuah radio anak muda di Bandung, saya mendengar bahwa Ririn Dumin telah dikontrak oleh sebuah agensi untuk dijadikan bintang iklan dan artis sinetron. Begitu juga dengan Lima Band dan penyanyi solo Ogan, yang sering saya lihat stiker dan mini-posternya di kios pulsa maupun di tembok-tembok sekitar rumah saya. Di poster dan stikernya terpampang nama judul single dan RBT untuk berbagai operator seluler. Melihat kasus seperti ini, tentu adalah sebuah hal yang berbeda karena apabila kita melihat stiker Kapanlagi.com, Detik.com  ataupun Okezone.com hal tersebut tidak aneh, karena nama-nama tersebut memang sudah menjadi top of mind di benak kita bila ingin membaca berita atau gossip di internet. Jadi untuk promosi yang dilakuakn GayaKorea.com dan Ririn Dumin, sudah tentu tidak dapat disamakan dengan Detik News dan Kapanlagi.com.

Apa yang membuat kasus GayaKorea.com dan Ririn Dumin lain dari promo biasa? Ini hasil penelaahan saya.

Rendah biaya. 
Apa yang dilakukan GayaKorea.com dan Ririn Dumin benar-benar promo dengan biaya yang terbilang rendah. Posternya terbilang sedrhana baik dari segi ukuran, bahan maupun desainnya. Lebih sederhana lagi adalah poster promo dari Ririn Dumin, hitam-putih hasil fotokopian! Namun hal tersebut tidka menjadi masalah, karena orang akan melihat image produk/orangnya lebih jauh melalui internet.

Tersebar.
Poster-poster low budget tersebut tersebar dimana-mana, di warnet, warung makan, tembok pagar, gardu listrik bahkan tiang listrik pun ditempeli poster promo low budget tersebut. Walaupun hanya dilakukan di kota Bandung, hal ini akan membuat orang bertanya-tnaya..Apa sih GayaKorea.com? Siapa sih Ririn Dumin? Agar pada  akhirnya orang mau melakukan browsing melalui internet mengunjungi alamat tersebut.

Independent. 
Sebelumnya, tidak ada yang tahu apa itu GayaKorea.com, Ririn Dumin hanya seorang ABG dengan mimpinya menjadi artis sinetron. Mereka benar-benar melakukannya secara mandiri, tidak bergantung pada sponsor, endorser apalagi  media mainstream atau media yang sudah terbilang mapan. Betul-betul from nothing to be something.

Integrasi.
Mugkin baik website yang telah mapan maupun website yang dibangun secara mandiri seperti GayaKorea.com sama-sama melakukan integrasi media online dan offline. Tapi hal ini menunjukkan bahwa informasi di internet dapat mengklarifikasi image atau kesan yang didapatkan ketika membaca pesan di poster atau di stiker sesudah kita bertandang ke website yang dipromosikan. Disinilah letak perbedaan media online dan offline dan apabila kita jeli memanfaatkannya maka akan menjadi sebuah usaha marketing yang cukup efektif.

Sebuah fenomena  yang bagi saya cukup menarik, karena di era sekarang ini kita tidak harus selalu bergantung pada media mainstream yang sudah mapan untuk dikenal orang. Belum lagi budget yang dikeluarkan tidak sebesar apabila kita mengeluarkan biaya untuk berpromosi di media yang sudah mapan dan terkenal. Bagi siapa saja yang ingin memulai dari yang awalnya nothing  dalam memasarkan produk atau jasanya agar bisa menjadi something, cara ini saya anggap cukup cerdik. Ini bukan lagi masalah media, tapi ini tentang bagaimana cara kita memanfaatkan media.

sumber gambar: gayakorea.com

No comments: